Gaya, Jakarta -Maraknya  kasus pedofilia yang kini semakin terbuka seiring kemajuan teknologi yang memiliki peran melalui media sosial dikeluhkan sebagai salah satu pemicunya.  Banyaknya anak-anak yang mulai kerajingan media sosial lalu penasaran tertarik dengan umpan, jerat atau tipu daya yang ditebar para pelaku pedofilia makin tak terelakan.

"Kita tidak bisa menyalahkan media sosial atau teknologi menjadi sumber muasal kasus kekerasan seksual pada anak dan pedofilia. Justru peran orang tua, keluarga, guru, lingkungan sekolah dan masyarakat menjadi penting untuk melakukan pembinaan pada anak-anak yang kerajingan berselancar di dunia maya," kata Arief Rachman pada Jumat, 17 Maret 2017.

Pakar atau pengamat pendidikan ini melihat maraknya peran media sosial atau dunia maya tak bisa disalahkan.

"Kalau anak-anak memang suka dengan dunia maya, internet dan media sosial sebaiknya didampingi dan diarahkan. Kalau kita membiarkan dan memberikan keleluasaan tak terbatas tanpa pendampingan dan pengawasan ya akibatnya kita kebobolan kasus-kasus begini," ungkapnya panjang lebar.

Pria  kelahiran Malang, 19 Juni 1942 ini justru menilai kemajuan teknologi dan era digitalisasi bukan sebagai musuh. "Kalau kita arahkan, dampingi dan lakukan pengawasan justru mereka akan bisa melakukan aktivitas dan kreativitas yang positif. Bahkan banyak penemuan ilmiah dan bdang lain yang tercipta atau muncul ide cemerlang dari dunia ini."

Secara keseluruhan daam kasus ini tidak hanya tanggung jawab dunia pendidik. Tetapi juga tanggung jawab berbagai pihak keluarga, orang tua, lingungan dan masyarakat. "

HADRIANI P