Gaya, Jakarta -Kasus kekerasan seksual pada anak belakangan semakin marak. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang tak bisa dibendung memicu tumbuh suburnya kekerasan seksual pada anak dalam kekinian. Tidak lagi dengan kekerasan, justru kini para pelakunya banyak menggunakan media sosial untuk berselancar di dunia maya dan meanawarkan berbagai tawaran menarik terutama pada anak-anak yang juga menggunakan dan memanfaatkan era digital ini.

Menurut Arief Rachman kasus kekerasan seksual dan pedofilia merupakan penyakit dunia yang sudah tua bukan penyakit moderen. "Untuk mengatasinya memerlukan manajemen rumah tangga yang lebih baik yaitu berupa pembinaan pada lima kunci," kata Arief pada Jumat, 17 Maret 2017.

Lebih lanjut Arief menjelaskan secara panjang lebar tentang lima kunci itu adalah berupa pembinaan pada anak-anak untuk lebih bertaqwa, lalu memiliki kepribadian yang stabil, kemudian mempunyai kekuatan ilmu pengetahuan yang bisa dieksplorasi, kemudian melakukan pembinaan fungsional jasmani yang baik, dan pembinaan kemampuan untuk selalu berpikir dan berbicara hal-hal yang baik atau positif, maksudnya si anak mampu melakukan komunikasi berbicara dan ngobrol.

Kata Arief pada lima kunci ini adalah pembinaan kemampuan emosional, intelektual, psiko sosial, jasmani dan spiritual. "Kalo anak-anak kita mendapat pembinaan berbasis lima kunci sukses tadi akan mudah mencegah kekerasan seksual dan pedofilia."