Gaya, Jakarta - Anak-anak yang menjadi korban pedofilia atau kekerasan seksual, mungkin belum mengerti dirinya menjadi korban. Mereka pun tak banyak berbicara kepada orangtuanya karena tak mengetahui tindakan itu adalah kejahatan seksual.



Psikolog Ratih Ibrahim, memberikan beberapa tanda anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual ini. Pertama dilihat dari tingkat emosional, fisik, dan perubahan perilaku. "Tapi, tidak semua perubahan perilaku anak menandakan anak mengalami kejahatan seksual," kata Ratih kepada Tempo, Jumat, 17 Maret 2017.

Kedua, tingkah anak terhadap genitalnya atau alat kelaminnya. "Apakah cenderung memegang-megang kemaluannya, menggesekannya, atau memainkannya," ujarnya.

Ketiga, anak mengeluhkan rasa sakit di sekitar alat kemaluannya. "Sebaiknya orangtua berbicara baik-baik, agar anak merasa aman dan dapat menceritakan apa yang dialaminya," kata dia.



Jika tanda-tanda tersebut terjadi pada Anak Anda, sebaiknya segera membawanya ke dokter dan psikologis klinis anak. "Harus diperiksa untuk memastikan kebenarannya, tapi ingat harus dengan cara yang lembut, karena anak butuh rasa aman untuk cerita," ujarnya.

Jika benar terjadi kejahatan seksual pada Anak Anda, Ratih menyarakan harus ada tindakan melapot kepada penegak hukum. "Karena kalau tidak ada laporannya, tidak akan diproses, pelaku pedofilia harus dihukum," kata Ratih.

AFRILIA SURYANIS