AUF bin Malik al Asyja'i, atau nama
kunyahnya Abu Abdurrahman,
bersama teman-temannya yang
berjumlah sembilan (sebagian riwayat
menyebutkan delapan atau tujuh)
orang baru saja melakukan ba'iat
kepada Nabi SAW.
Tetapi tiba-tiba beliau bersabda,
"Apakah kamu sekalian tidak akan
berba'iat kepada Rasulullah SAW?
Tentu saja mereka merasa heran
karena baru beberapa menit yang lalu
mereka telah ba'iat, karena itu Auf
mewakili teman-temannya berkata,
"Kami telah berba'iat kepada engkau,
wahai Rasulullah." Seolah mengabaikan apa yang dikatakan Auf, sekali lagi Nabi SAW bersabda, "Apakah kamu sekalian
tidak akan berba'iat kepada Rasulullah
SAW. Karena beliau masih menekankan
pertanyaan tersebut, mereka kembali
mengulurkan tangan kepada beliau
sambil berkata, "Kami telah berba'iat
kepada engkau, wahai Rasulullah,
maka dalam hal apakah kami kami
harus berba'iat lagi kepada tuan?"
Nabi SAW menjabat tangan mereka
bersama-sama, sambil bersabda,
"Kalian harus selalu menyembah
Allah, Zat Yang Maha Esa dan kalian
jangan pernah mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, kerjakan
salat lima waktu, dan kalian harus
selalu mendengarkan dan mentaati
segala perintah-Nya.
Sesaat beliau berhenti sambil
menghela napas, kemudian bersabda
lagi dengan agak berbisik, "Janganlah
kamu sekalian meminta-minta
sesuatu apapun kepada sesama
manusia."
Sejak saat itu Auf bin Malik dan
teman-temannya tersebut selalu
menjaga diri untuk tidak meminta-
minta kepada sesama manusia,
bahkan meminta tolong untuk sesuatu
hal yang sepele sekalipun.
Pernah salah satu di antara mereka
cambuknya terjatuh ketika sedang
mengendarai unta. Beberapa orang
yang berjalan kaki ingin
mengambilkannya tetapi ia
melarangnya. Ia menderumkan
untanya, turun dan mengambil
cambuknya kemudian menaiki untanya
lagi.
Dalam perang Tabuk, Auf bin Malik
datang menghadap Nabi SAW di kemah
beliau yang terbuat dari kulit. Beliau
menyambutnya dengan hangat,
kemudian bersabda kepadanya,
"Wahai Auf, hitunglah enam tanda
kiamat, yakni: 1. Kematianku ; 2.
Ditaklukkannya Baitul Makdis ; 3.
Banyak orang yang mati bagaikan
kambing (ternak) yang mati diserang
penyakit.; 4. Harta yang berlimpah
ruah, sehingga satu orang diberi
hingga 100 dinar (uang emas).; 5.
Kerusakan, ketidaksukaan dan fitnah
yang memasuki seluruh rumah dari
Bangsa Arab.; 6. Perdamaian antara
kalian dengan bangsa Ashfar (Bangsa
berkulit Kuning), mereka menipu
kalian, lalu mereka mendatangi kalian
di bawah 80 bendera, dimana di bawah
setiap bendera ada 12.000 tentara.
0 Response to "Enam Tanda Kiamat Cerita Rasulullah kepada Sahabat"
Posting Komentar