Senin, 26 Desember 2016
Debat Islam Vs Kristen
Pastor Lajang Karena Menikah itu Kotor?
DIALOG yang dilakukan ulama dengan
orang nasrani, umumnya tidak
panjang. Dialog mereka singkat, tapi
mematikan komentar lawannya.
Karena ideologi yang menyimpang,
pasti bertentangan dengan logika.
Semoga dialog ini semakin
menanamkan ideologi yang benar
kepada kita.
Perdebatan al-Qadhi al-Baqillani
dengan raja romawi:
Dikisahkan dalam kitab Fabihudahum
iqtadih. Ada seorang raja romawi yang
mengirim surat kepada khalifah kaum
muslimin, meminta agar dikirim
seorang ulama untuk dipertemukan
dengan para pendeta nasrani. Sang
Khalifah mengutus al-Qadhi al-
Baqillani.
Setelah sampai di negeri romawi,
semua telah disiapkan, dan debat
akan dilakukan di depan raja.
Sebelumnya pihak protokoler
menyampaikan aturan bahwa siapapun
yang menghadap raja, dia harus
bersujud untuk raja. Jika anda tidak
bersujud, ini penghinaan kepada raja.
Al-Baqillani, Kalo begitu saya tidak
mau menemui raja. Saya tidak akan
bersujud kecuali kepada Allah.
Hal ini disampaikan kepada raja
nasrani, dan dia tetap meminta, bawa
dia masuk ke mari. Kemudian mereka
memasang kayu di pintu kerajaan,
sehingga siapapun yang memasukinya
harus nunduk, dan tidak bisa sambil
jalan bediri. Dengan ini, otomatis
siapapun yang masuk istana akan
nunduk kepada raja.
Ketika al-Qadhi Al-Baqillani hendak
masuk, beliau merasa ada keanehan
dengan pintu itu. Beliau menyadari, ini
pasti tipu muslihat kerajaan agar dia
terpaksa sujud kepada raja. Beliau
tetap masuk namun dengan berjalan
mundur. Subhanallah, seperti inilah
kecerdasan ulama.
Sesampainya di dalam istana, ada
banyak pastor yang sudah siap untuk
berdebat. Al-Baqillani yang memulai
bicara, Wahai para bapak pastor,
bagamana kabar anda? Bagaimana
kabar keluarga, bagaimaan kabar anak
dan istri anda?
Spontan sang raja langsung menatap
kepada orang ini dengan keheranan,
Kamukah yang diutus khalifah untuk
berdebat dengan para pastor? tanya
raja.
Ya benar. jawab al-Baqillani.
Apa gak ada ulama lain selain kamu?
tanya raja menghina.
Lha kenapa? al-Baqillani balik tanya.
Sudah jadi rahasia umum dan kamu
harus tahu, bahwa mereka para pastor
itu tidak menikah, tidak punya anak
dan istri. Bisa-bisanya kamu tanya
kabar anak dan istrinya. Terang raja.
Lha kenapa mereka tidak menikah?
tanya al-Baqillani.
Karena mereka tersucikan dari anak
dan istri.
Dalam riwayat lain, Karena menikah
itu kotor, dan mereka tersucikan dari
beranak dan beristri. Jawab raja.
Kemudian al-Baqillani mengatakan
kepada mereka semua, "Kalian
sucikan para pastor dari memiliki
anak dan istri, tapi kalian tidak
mensucikan Allah dari keberadaan
anak dan istri?!!"
Terdiam semuanya (Fabihudahum
iqtadih, hlm. 469)
0 Response to "Pastor Lajang Karena Menikah itu Kotor?"
Posting Komentar