Umat Islam kini diserang dari sana
sini. AS dan Rusia terus
menggempur Suriah. Negeri
Muslim itu pun luluh-lantak. Para
pejuang Islam diserbu. Sang
diktator Bassar Assad dibela.
Human Rights Watch melaporkan
hasil citra satelit pada Ahad
(13/11/2016) yang
mengungkapkan ratusan bangunan
Muslim Rohingya di tiga desa
dibakar. Perkampungan Muslim
hancur, umat Islam terpanggang
api.
Palestina tak kunjung reda.
November ini diusulkan RUU yang
melarang azan melalui speaker.
Komite Menteri untuk Legislasi
sudah menyetujui RUU tersebut.
Alasannya, orang-orang harus
punya waktu istirahat, tidak bising.
Reaksi pun keras. Selain itu kini
tengah dibahas RUU yang akan
menetapkan perluasan pemukiman
Yahudi di Tepi Barat.
Pada saat yang sama, survei yang
dilakukan oleh perusahan riset
asal Amerika Serikat, Pew
Research, yang dirilis Senin, 11
Juli 2016, menunjukkan bahwa di
10 negara Eropa sentimen anti
Islam meningkat. Kemenangan
Trump sebagai AS menunjukkan
wajah asli AS. Trump sangat anti
Islam. Sikap politik AS yang akan
semakin anti Islam pun mulai
dapat dibaca.
Di dalam negeri, para pendatang
Cina melonjak. Bahkan di daerah
Bogor ada petani Cina tidak bisa
berbahasa Indonesia. Negeri
zamrud khatulistiwa ini pun benar-
benar menjadi rebutan AS dan
Cina. Ringkasnya, umat Islam kini
sedang diserang dari berbagai
penjuru.
Kondisi ini mengingatkan kita pada
Perang Ahzab. Pada saat itu,
Rasulullah saw. dan para Sahabat
dikepung oleh pasukan koalisi
(Ahzab) dari kafir Quraisy, Yahudi
dan kabilah-kabilah yang
menyerang beliau pada saat
Perang Khandak. Apakah mereka
gentar? Tidak! Apakah mereka
takut? Tidak! Mereka tegap
berjuang menghadapi Pasukan
Ahzab. Mereka mempersiapkan
diri seoptimal mungkin.
Bahkan Rasulullah saw. dan para
Sahabat berdoa. Tiga malam
berturut-turut. Penuh
kekhusyukan. “Ya Allah, Zat Yang
menurunkan al-Quran, Zat Yang
cepat hisab-Nya, hancurkanlah
pasukan koalisi (Ahzab), porak
posandakanlah mereka….”
Itulah doa yang dibaca berulang-
ulang. Akhirnya, Allah SWT pun
memberikan pertolongan. Musuh
pun lari tunggang langgang.
Umat Islam saat ini laksana
sebuah kebun. Banyak pepohonan,
buah bahkan bunga di dalamnya.
Hanya saja, kebun itu tidak
memiliki pagar. Tidak memiliki
penjaga. Pohon, buah dan
bunganya yang indah
diperebutkan. Ada juga yang
dihancurkan. Ketika ada perampok
yang hendak mengambil kekayaan,
harus dihentikan. Namun, hal yang
tidak boleh dilupakan adalah
membangun pagar. Pagar yang
dapat menyelamatkan akidah,
syariah, darah, kehormatan dan
harta kekayaan umat.
“Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu
adalah benteng. Rakyat diperangi
di baliknya, dan dilindungi
olehnya,” kata Baginda Rasulullah
saw. seperti diriwayatkan oleh
Imam Muslim.
WalLâhu a’lam.
0 Response to "Tanda-tanda Dimulainya Peperangan Akhir Zaman Telah Muncul"
Posting Komentar