COBALAH simak kisah yang sangat
luar biasa di bawah ini tentang agungnya ampunan Allah Subhanahu
wa Taala,
Imam Ibnu Rajab al-Hambali
rahimahullah menukil sebuah kisah
yang menarik untuk kita jadikan
renungan; dari imam besar ahlus
sunnah dari kalangan Atbaaut taabiiin
[Lihat kitab Jaamiul uluumi wal hikam
(hal. 464) dan Latha-iful maaarif (hal.
108)] Fudhail bin Iyaadh rahimahullah ketika beliau menasihati seseorang lelaki, beliau berkata kepada lelaki itu:
Berapa tahun usiamu (sekarang)?
Lelaki itu menjawab: Enam puluh
tahun Fudhail berkata: (Berarti) sejak enam puluh tahun (yang lalu) kamu
menempuh perjalanan menuju Allah
dan (mungkin saja) kamu hampir
sampai Lelaki itu menjawab: Sesungguhnya kita ini milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Maka Fudhail berkata: Apakah kamu paham arti ucapanmu?Kamu berkata: Aku (hamba) milik Allah dan akan kembali kepada-Nya,barangsiapa yang menyadari bahwa dia adalah hamba milik Allah dan akan kembali kepada-Nya,maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan berdiri (di hadapan-Nya pada hari kiamat nanti), dan barangsiapa yang mengetahui bahwa dia akan berdiri (di hadapan-Nya) maka hendaknya dia mengetahui bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban (atas perbuatannya selama di dunia) &
barangsiapa yang mengetahui bahwa
dia akan dimintai pertanggungjawaban
(atas perbuatannya) maka hendaknya
dia mempersiapkan jawabannya
Maka lelaki itu bertanya: (Kalau
demikian) bagaimana caranya (untuk
menyelamatkan diri ketika itu)?
Fudhail menjawab: (Caranya) mudah
Lelaki itu bertanya lagi: Apa itu?
Fudhail berkata: Engkau berbuat
kebaikan (amal shaleh) pada sisa
umurmu (yang masih ada),maka Allah
akan mengampuni (dosa-dosamu) di
masa lalu, karena jika kamu (tetap)
berbuat buruk pada sisa umurmu (yang
masih ada), kamu akan di siksa (pada
hari kiamat) karena (dosa-dosamu) di
masa lalu dan (dosa-dosamu) pada
sisa umurmu Allah Taala juga berfirman,
Sesungguhnya Rabb-mu maha luas
pengampunan-Nya (QS an-Najm: 32).
Subhanallah. Lagi dan lagi Allah Taala
telah menunjukkan kepada kita betapa
pemurah dan sayang kepada setiap
hambanya. Setiap hamba yang ingin
menghambakan, memperbaiki diri dan
istiqomah di jalan yang telah Allah
Taala tunjukkan. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa (HR.Ibnu Majah no. 4250) Janganlah bersedih dan terpuruk atas banyaknya dosa-dosa kita di masa lalu, ketika kita tidak bisa mengubah masa lalu yang kelam tapi kita masih bisa untuk mengupayakan dan merubah masa depan menjadi lebih baik dan penuh rahmat. Wallahu alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Kisah Nyata Mulianya Bertobat di Sisa Usia"
Posting Komentar