Sabtu, 31 Desember 2016
info islam
Hati-Hati! Teman tapi Mesra, Awal Perselingkuhan
TIDAK pernah terjadi perselingkuhan
kecuali diawali terlebih dahulu
dengan pertemanan. Bukan
pertemanan biasa memang,
melainkan seperti apa yang anda
istilahkan, berteman tapi mesra.
Islam sejak dini sudah melarang
hubungan 'teman tapi mesra' ini.
Sebab lebih sering berujung kepada
zina yang diharamkan. Apalagi kita
pun tahu bahwa Alquran bukan
sekadar melarang zina, tetapi
sekadar mendekatinya saja pun
sudah diharamkan.
"Dan janganlah kamu mendekati
zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu
jalan yang buruk." (QS. Al-Isra': 32)
Bentuk hubungan teman antara laki-
laki dan wanita yang bukan mahram
bukanlah terlarang sama sekali.
Namanya orang hidup dan bergaul,
wajar bila berteman. Misalnya di
kantor, di sekolah, di kampus dan di
lingkungan. Namun kalau teman
secara khusus, atau yang disebut
dengan teman tapi mesra, jelas
haram hukumnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, Jangan sekali-
kali seorang laki-laki menyendiri
(khalwat) dengan wanita kecuali ada
mahramnya. Dan janganlah seorang
wanita bepergian kecuali bersama
mahramnya. (HR Bukhori, Muslim,
Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi
dll).
"Barang siapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka jangan sekali-
kali dia bersendirian dengan seorang
perempuan yang tidak bersama
mahramnya, karena yang ketiganya
ialah setan." (Riwayat Ahmad)
"Jangan sekali-kali salah seorang di
antara kamu menyendiri dengan
seorang perempuan, kecuali
bersama mahramnya."
Secara tegas Islam mengharamkan
terjadinya khalwat, yaitu
menyepinya dua orang yang
berlainan jenis dan bukan mahram
dari penglihatan, pendengaran dan
kesertaan orang lain. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah
menyebutkan bahwa bila hal itu
terjadi, maka yang ketiga adalah
setan.
Sedangkan pertemuan yang bersifat
umum, di mana di sana terdapat
sejumlah orang laki-laki dan juga
hadir di dalamnya para wanita, yang
perlu dilakukan minimal adalah agar
tidak terjadi campur baur yang
melewati batas-batas yang
dibolehkan. Seperti melihat aurat,
memegang, bersentuhan, atau
bertatap-tatapan satu sama lain
yang bisa menimbulkan syahwat.
Karena dalam praktek seperti itu
bisa terjadi zina mata, telinga, hati
dan lainnya.
Dalam dalam kehidupan yang
hedonis, para laki-laki dan wanita
yang bukan mahram melakukan
pesta bersama, berdansa, berjoget,
bernyanyi, memeluk, mencium,
bersalaman dan bentuk percampuran
lainnya yang diharamkan dalam
Islam. Inilah campur baur yang
diharamkan.
Namun menjaga jarak seperti ini
bukan berarti harus dengan sikap
bermusuhan. Sebab permusuhan itu
sendiri pun dilarang. Yang benar
adalah mengurangi secara pasti
kesempatan pertemuan hingga
hilang lenyap. Jangan ada lagi
pertemuan yang hanya berdua saja,
juga tidak boleh ada lagi kirim-kirim
salam, baik langsung atau lewat
SMS, email dan lainnya.
Bentuk seperti ini bukan berarti
bermusuhan, melainkan
menghentikan total bentuk-bentuk
hubungan yang bersifat pribadi.
Termasuk mengingat-ingat memori
berdua sebelumnya. Bahkan kalau
pernah berfoto berdua bersama,
sebaiknya dimusnahkan saja, biar
setan tidak lagi memanfatkannya
untuk menjerumuskan kembali.
Benda-benda yang memiliki
kenangan manis saat perselingkuhan
itu dilakukan, sebaiknya dibuang
atau diberikan ke orang lain. Biarlah
semua kenangan pupus bersama
angin, sebab jalan itu memang salah
dan buntu. Semua orang yang salah
jalan dan terlanjur masuh, harus
memutar dan kembali lagi.
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
0 Response to "Hati-Hati! Teman tapi Mesra, Awal Perselingkuhan"
Posting Komentar