Rabu, 28 Desember 2016
info islam
Kisah Ummu Fadhl, Wanita Pembunuh Abu Lahab
WANITA yang satu ini bagai kuntum
bunga berseri yang menghiasi
akhlak Islam. Dialah Lubabah binti
Al-Haris bin Bajir bin Hilaliyah.
Dia lebih dikenal dengan nama
Ummu Fadhl. Dia adalah satu dari
empat wanita yang dinyatakan
keimanannya oleh Rasulullah.
Wanita mulia yang memiliki
kedudukan tinggi di kalangan para
sahabat. Bahkan Rasulullah
terkadang mengunjunginya dan tidur
siang di rumahnya.
Ummu Fadhl masuk Islam sebelum
hijrah. Dia termasuk wanita pertama
yang memeluk Islam setelah Ummul
Mukminin Khadijah R.A. Suaminya,
Abbas paman Rasulullah SAW telah
terlebih dulu menyatakan
keimanannya dan sangat disegani
oleh Kaumnya. Allah mengaruniai
enam orang anak dari hasil
pernikahan mereka. Salah seorang
anak lelakinya, Abdullah bin Abbas
bertutur, "Aku dan ibuku termasuk
orang-orang yang tertindas dari
wanita dan anak-anak." Namun
demikian, tak seorang wanita pun
yang telah melahirkan enam lelaki
saleh yang pandai dan mulia.
Ummu Fadhl dikenal pula sebagai
seorang wanita yang pemberani. Ia
tak segan memerangi Abu Lahab,
musuh Allah.
Dikisahkan bahwa ketika perang
Badar, Abu Lahab tidak dapat ikut
seta di dalamnya. Ia mewakilkannya
kepada Ash bin Hisyam bin
Mughirah. Memang, begitulah
kebiasaan mereka manakala
seseorang tidak dapat mengikuti
suatu peperangan, ia akan
mewakilkannya kepada orang lain.
Musibah menimpa orang-orang
Quraisy pada Perang Badar. Mereka
mengalami kekalahan besar. Allah
telah menghinakan dan merendahkan
mereka, termasuk Abu Lahab.
Suatu hari, Abu Rafi', budak
Rasulullah SAW yang juga pernah
menjadi budak Abbas, tengah
menekuni pekerjaannya. Ia adalah
pembuat gelas yang dipahat dari
bebatuan yang diperoleh dari sekitar
sumur Zam-zam. Ketika itu ia
tengah duduk-duduk bersama Ummu
Fadhl. Tiba-tiba Abu Lahab berlari
mendatangi mereka, kemudian duduk
bersama mereka.
Ketika sedang duduk, tiba-tiba
orang-orang berkata, "Abu Sufyan
bin Harits telah datang dari Badar,"
Abu Lahab berkata, "Suruh dia
kemari! Aku telah menanti-nanti
berita darinya."
Kemudian duduklah Abu Sufyan,
sementara orang-orang berdiri
berkerumun di sekitarnya.
"Saudaraku, beritakanlah bagaimana
keadaan orang-orang dalam Perang
Badar?" pinta Abu Lahab.
Abu Sufyan berkata, "Tatkala kami
menjumpai mereka, tiba-tiba mereka
menyerang pasukan kami tanpa
henti. Pasukan kaum muslimin itu
memerangi kami dan menawan kami
sesuka hati mereka. Tatkala aku
menghimpun pasukan, kami melihat
sekelompok laki-laki yang berkuda
hitam putih berada di tengah-tengah
manusia, dan mereka tidak
menginjakkan kakinya di tanah."
"Demi Allah, itu adalah malaikat,"
seru Abu Rafi' sembari mengangkat
batu yang berada di tangannya. Abu
Lahab pun naik pitam, ia kepalkan
tangannya dan memukul Abu Rafi'
dengan keras. Abu Lahab menarik
dan membantingnya ke tanah.
Kemudian mendudukan dan
memukulinya kembali.
Ummu Fadhl pun bangkit mengambil
sebuah tongkat dari batu dan
memukul kepala Abu Lahab sampai
mengakibatkan luka yang cukup
parah. Ummu Fadhl berkata, "Aku
telah melemahkannya sehingga
harga dirinya jatuh."
Beberapa saat kemudian, Abu Lahab
bangkit dalam keadaan hina. Setelah
itu ia hanya hidup selama tujuh
malam hingga Allah menimpakan
penyakit bisul yang menjadi
penyebab kematiannya.
Begitulah perlakuan seorang wanita
mukminah yang pemberani.
Gugurlah kesombongan dan
merosotlah kehormatan seorang
lelaki musyrik karena
keberaniannya. Alangkah bangganya
sejarah Islam mencatat nama Ummu
Fadhl sebagai teladan bagi para
wanita yang telah dibina oleh Islam.
Ummu Fadhl wafat pada masa
Khalifah Usman bin Affan sebagai
sosok ibu salehah yang telah
melahirkan tokoh semisal Abdullah
bin Abbas yang berjuluk 'Turjumanul
Qur'an' (yang ahli dalam hal tafsir
Al-Qur'an). Jiwa kepahlawanannya
memancar dari akidah yang benar.
Maka muncullah keberanian yang
mampu menjatuhkan musuh Allah
yang paling keras permusuhannya
itu.
0 Response to "Kisah Ummu Fadhl, Wanita Pembunuh Abu Lahab"
Posting Komentar