MELIHAT bahayanya sifat nifak,
hendaknya seorang mukmin berusaha
semaksimal mungkin memasang jarak
dari sifat nifak, baik nifak besar
maupun kecil. Adalah para sahabat
Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan
orang-orang saleh sangat
mengkhawatirkan terjangkit penyakit
hati yang satu ini.
Sampai-sampai Abu Ad-Darda setiap
habis salat selalu minta perlindungan
kepada Allah dari sifat nifak.
Kebiasaan ini pun membuat orang
bertanya pada beliau, Ada apa antara
engkau dengan nifak? Jauhi kami.
Demi Allah, sesungguhnya seseorang
bisa saja agamanya berubah dalam
sesaat sehingga ia terlepas darinya,
jawab Abu Ad-Darda radhiyallahu
anhu. Huzhaifah bin Al-Yaman adalah
seorang pemegang rahasia Nabi.
Beliau pernah diberi tahu nabi nama-
nama orang munafik. Oleh sebab itu,
karena Umar bin Al-Khattab amat
sangat khawatir terhadap sifat nifak,
beliau memberanikan diri bertanya
pada Huzhaifah apakah Nabi
mengkategorikannya sebagai orang
munafik, maka Huzhaifah pun
menjawab, Tidak. Setelahmu, aku
tidak mau lagi memberi rekomendasi.
Dikisahkan bahwa sebagian sahabat
biasa berdoa, Ya Allah, sesungguhnya
hamba memohon perlindungan dari
khusyuknya nifak. Ada yang bertanya,
Apa yang dimaksud khusyuk nifak?
Jawabnya, Tubuh yang terlihat khusyu
namun ternyata hati tidak.
Ibnu Abi Malikah pernah mengatakan,
Aku telah menjumpai tiga puluh
sahabat Nabi, seluruhnya takut akan
nifak. Tidak ada seorang pun di antara
mereka yang mengatakan, bahwa
dirinya memiliki iman seperti
imannya Jibril dan Mikail.
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan,
Tidak ada orang merasa aman dari
sifat nifak kecuali orang munafik dan
tidak ada orang yang merasa khawatir
terhadapnya kecuali orang mukmin.
Beberapa tips agar terhindar dari sifat
nifak Agar seorang mukmin dapat terjaga dari sifat nifak ini, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam Mufsidat Al-Qalb: An-Nifaq hlm. 47-52
memberikan beberapa tips yang
sebaiknya dilakukan:
- Bersegera melaksanakan shalat jika
waktunya telah tiba dan berusaha
mendapatkan takbiratul ihram imam
shalat jamaah di masjid. Hal ini
mengingat hadits Anas bin Malik
radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Siapa yang menunaikan shalat
berjamaah selama 40 dengan
memperoleh takbiratul ihram imam,
maka ia akan ditetapkan terbebas dari
dua hal, yakni terbebas dari neraka
dan terbebas dari kenifakan (HR At-
Tirmidzi).
- Berakhlak baik dan memperdalam
agama. Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda, Ada dua sifat
yang tidak akan pernah tergabung
dalam hati orang munafik: perilaku
luhur dan pemahaman dalam agama
(HR At-Tirmidzi).
- Bersedekah. Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda, Sedekah
merupakan bukti (HR Muslim). Bukti
di sini maksudnya bukti akan
keimanan. Oleh karena itu, orang
munafik tidak suka bersedekah karena
tidak adanya iman yang
mendasarinya.
- Menghidupkan salat malam. Adalah
Qatadah pernah berkata, Orang
munafik itu sedikit sekali salat
malam. Hal tersebut karena orang
munafik hanya akan semangat
beramal jika ada orang yang
menyaksikannya. Jika tidak ada,
maka motifasi untuk beramal saleh
pun tiada. Maka jika ada seorang
hamba mendirikan salat malam, maka
itu menjadi bukti bahwa dalam dirinya
tidak ada sifat nifak dan menjadi bukti
keimanannya yang benar.
- Jihad di jalan Allah, Imam Muslim
menceritakan dari Abu Musa Al-
Asyari, Rasulullah shallalahu alaihi
wa sallam bersabda, Siapa yang mati
dalam keadaan tidak pernah berperang
dan tidak pernah terbetik dalam
dirinya, maka ia mati di atas cabang
kemunafikan. An-Nawawi
menjelaskan, Maksudnya, siapa yang
melakukan hal ini, maka ia dianggap
telah menyerupai orang-orang munafik
yang tidak melaksanakan jihad.
- Memperbanyak zikir, Kab
menyatakan, Orang yang
memperbanyak zikir, akan terlepas
dari sifat nifak. Sedangkan Ibnul
Qayyim menulis, Sejatinya banyak
zikir merupakan jalan aman dari
kemunafikan. Sebab, orang-orang
munafik sedikit berzikir. Allah
berfirman tentang orang-orang
munafik, Dan mereka tidak berzikir
kecuali sedikit. (QS: 3: 142) Sebagian
sahabat pernah ditanya, Apakah sekte
Khawarij itu munafik? Maka
dijawablah, Tidak. Orang munafik itu
sedikit berzikir.
- Berdoa, Hal ini sebagaimana riwayat
dari Abu Ad-Darda di atas.
- Mencintai sahabat anshar. Baginda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam
pernah bersabda, Tanda keimanan
ialah mencintai kaum anshar,
sedangkan tanda kemunafikan adalah
membenci kaum anshar (HR Al-
Bukhari dan Muslim).
Mudah-mudahan Allah Taala
menjauhkan kita semua dari sifat
kemunafikan ini dan segala sifat buruk
yang melemahkan iman dan agar kita
diwafatkan di atas cahaya keimanan.[]
0 Response to "Kelihatan Khusyuk Padahal Munafik"
Posting Komentar