ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya
miliki Allah Swt. Dialah Allah, Yang
Maha Menciptakan langit, bumi dan
seluruh alam. Hanya Allah yang
menguasai seluruhnya dan tidak ada
satupun kejadian kecuali ada dalam
genggaman-Nya. Sholawat dan salam
semoga selalu terlimpah kepada
baginda nabi Muhammad Saw.
Dalam Shahih Bukhori terdapat sebuah
keterangan bahwasanya Rasulullah
Saw pernah menceritakan kisah
seorang laki-laki dari kalangan Bani
Israil yang meminjam uang 1.000
dinar kepada temannya. Sang pemilik
uang berkata, Datangkanlah saksi-
saksi. Lalu laki-laki itu berkata,
Cukuplah Allah sebagai saksi.
Kemudian, pemilik uang berkata,
Datangkanlah penjamin. Laki-laki itu
menjawab, Cukuplah Allah sebagai
Penjamin. Maka, pemilik uang berkata,
Kamu benar. Kamu benar! Pemilik
uang itupun meminjaminya 1.000
dinar untuk jangka waktu tertentu.
Laki-laki peminjam uang ini pun
menyeberangi lautan dan menunaikan
urusannya. Sampai waktu hampir
tibanya hari jatuh tempo utang itu
hampir habis, ia pun mencari perahu
yang bisa ia tumpangi untuk pulang
dan mengembalikan uang. Namun, dia
tidak juga mendapatkan perahu.
Akhirnya, maka dia mengambil
sebatang kayu dan melubanginya. Dia
memasukkan uang itu ke dalamnya
disertai sepucuk surat kepada
temannya itu, kemudian dia
menutupnya dengan kuat dan
membawanya ke tepi laut.
Dia berdoa, Ya Allah sungguh Engkau
mengetahui aku berutang kepada fulan
seribu dinar. Dia meminta seorang
penjamin kepadaku, lalu aku
menjawabnya, Cukuplah Allah sebagai
Penjamin. Dia rela dengan-Mu.
Dia meminta seorang saksi kepadaku,
maka aku menjawabnya, Cukuplah
Allah sebagai saksi. Lalu dia rela
dengan-Mu. Dan aku telah berusaha
mendapatkan perahu untuk
memberikan haknya, tetapi aku tidak
mendapatkannya. Dan sekarang aku
menitipkannya kepada-Mu. Lalu, dia
melemparkan kayu itu ke laut.
Dalam kondisi ini dia terus mencari
perahu agar bisa pulang. Di seberang
sana, temannya tengah menunggu,
namun tak ada satupun perahu yang
datang. Hingga akhirnya dia
menemukan kayu mengapung. Dia
mengambilnya untuk dijadikan kayu
bakar. Namun, ketika dia membelah
kayu itu, dia menemukan uangnya dan
sepucuk surat.
Laki-laki yang berutang itu pun pulang
dengan membawa seribu dinar. Dia
berkata kepada pemilik uang, Aku
sudah berusaha mencari perahu agar
bisa membawa uangmu, tetapi aku
tidak mendapatkannya sehingga aku
datang kepadamu sekarang ini.
Pemilik uang bertanya, Apakah kamu
mengirim sesuatu kepadaku? Dia
menjawab. Aku katakan kepadamu
bahwa aku tidak mendapatkan perahu
sebelum aku datang sekarang ini.
Pemilik uang berkata, Sesungguhnya
Allah telah menunaikannya untukmu
melalui apa yang kamu kirim di kayu
itu. Sekarang, ambillah seribu dinarmu
ini dan gunakanlah dengan baik. (HR.
Bukhori)
Maa syaa Allah! Demikianlah hikmah
agung yang terdapat di dalam
keyakinan yang kuat kepada Allah
Swt. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang ada dalam dada
setiap hamba-Nya. Semoga, semakin
hari kita semakin yakin bahwa Allah
Maha Menyaksikan dan Maha
Menjamin. Aamiin yaa Robbal aalamiin.
0 Response to "Allah Maha Penjamin"
Posting Komentar