Riskesdas 2013,
sebanyak 37 persen anak Indonesia
mengalami stunting. Angka ini
memiliki sebaran yang tidak sama
antar propinsi. Di beberapa propinsi
angka anak yang mengalami stunting
mencapai 50 persen.
Stunting adalah kondisi dimana tinggi
badan anak tak sesuai dengan usianya
(bertubuh pendek). Stunting tak hanya
merugikan pertumbuhan fisik dan
kognitif, tapi juga kesehatan anak di
masa mendatang. Kondisi ini
merupakan indikasi tak terpenuhinya
kebutuhan gizi.
Selain memerbaiki nutrisi dengan pola
makan gizi seimbang, konsumsi susu
dengan kandungan yang tepat dapat
membantu memenuhi kebutuhan
nutrisi anak.
Oi Po Leong, R&D Director Danone
Nutricia Early Life Nutrition Indonesia
mengungkapkan susu dapat dipilih
sebagai suplemen penambah nutrisi,
untuk melengkapi angka kecukupan
gizi yang kurang didapat dari makanan. Pemilihan susu pun tidak sembarangan, tapi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan sesuai usia.
“Susu hanyalah suplemen tambahan,
tidak bisa menggantikan makanan.
Yang utama tetaplah makanan.
Memilih susu juga bukan dilihat yang
ini lebih atau yang ini kurang, tapi
diperlukan atau tidak,” jelas Oi Po di
Nutricia Research Center Biopolis,
Singapura (23/11).
"Misalnya ada susu untuk anak
dengan berat badan kurang
(underweight ), ketika berat badan anak
sudah ada di angka normal berhentilah
konsumsi susu tersebut. Karena susu
tersebut diproduksi untuk kebutuhan
khusus, sehingga tidak bisa
dikonsumsi lagi ketika sudah dalam
kondisi normal," lanjutnya.
Pui Kun Ng, R&D Communication
Manager Research Center Biopolis
Singapura menambahkan, perbedaan
budaya, negara, dan lingkungan
sangat memengaruhi pola makan
anak. Inilah mengapa ada perbedaan
defisiensi pada setiap anak. Selain itu,
kelompok usia juga turut memengaruhi
hal ini.
“Setiap usia anak, punya kebutuhan
nutrisi berbeda untuk
pertumbuhannya. Angka kecukupan
gizi anak 1-3 dengan anak usia 4-6
tentu berbeda. Inilah sebabnya ada
susu untuk anak satu tahun, tiga
tahun, dan sebagainya.”
Sebagai contoh, masih banyak kasus
anemia di Indonesia pada anak usia
satu tahun ke atas. Ini karena
kurangnya asupan zat besi dan zinc.
Sehingga, keduanya ditambahkan ke
dalam susu untuk memenuhi
kebutuhan anak satu tahun ke atas.
Namun Oi Po menegaskan, asupan ASI
eksklusif yang dilanjutan hingga dua
tahun adalah yang terbaik. Sehingga,
jika tak ada masalah pada
pertumbuhan anak, susu tambahan
tentu tak diperlukan.
Anak yang terlengkapi kebutuhan
nutrisinya akan tumbuh menjdi anak
sehat dan mampu beraktivitas dengan
baik, bahkan berpotensi memiliki
ketrampilan sosial lebih baik
dibanding anak yang nutrisinya tidak
tercukupi. Inilah mengapa nutrisi awal
kehidupan sangat penting untuk
memberikan fondasi kesehatan anak.
0 Response to "Semua Susu Tidak Sama, Pilih Sesuai Kebutuhan Nutrisi"
Posting Komentar