Semua orang pernah
batuk dan biasanya tidak
berlangsung terlalu lama, kata Peter
Dicpinigaitis, MD, direktur
Montefiore Cough Center and
profesor kedokteran di Albert
Einstein College of Medicine di New
York City.
Tetapi, ada juga batuk yang
berlangsung lama seolah tidak mau
sembuh sehingga perlu ditangani
oleh dokter. Berikut adalah beberapa
kemungkinan penyebab batuk
berlangsung berminggu-minggu atau
bahkan berbulan-bulan.
Virus flu
Batuk yang berlangsung selama tiga
minggu atau kurang kemungkinan
besar disebabkan oleh flu biasa.
Tapi, kadang flu juga bisa
menyebabkan batuk yang bertahan
hingga satu bulan setelah gejala lain
berakhir, biasanya jenis batuknya
adalah batuk kering dengan lendir
bening.
"Virus mengiritasi ujung saraf di
saluran napas sehingga saluran ini
menjadi sensitif selama beberapa
waktu," kata Dr. Dicpinigaitis.
Cara mengatasinya: Tidak ada obat untuk infeksi virus, sehingga Anda
harus menunggu penyakit flu sembuh
dengan sendirinya.
Jika batuk Anda terasa sangat
serius, obat flu yang dijual bebas
bisa membantu meredakan gejala
atau dokter bisa memberi resep obat
untuk menenangkan refleks batuk
Anda, kata Gerard W. Frank, MD,
profesor kedokteran di divisi
penyakit paru UCLA.
Obat jenis dekongestan atau
ekspektoran dapat membantu
mengencerkan lendir sehingga lebih
mudah dikeluarkan.
Postnasal drip
Jika Anda mengalami batuk (basah
atau kering) yang telah berlangsung
selama delapan minggu atau lebih,
bisa jadi itu adalah postnasal drip
kronis.
Postnasal drip adalah kondisi di
mana lendir terakumulasi di dalam
sinus dan masuk ke bagian belakang
tenggorokan, menciptakan sensasi
menggelitik sehingga memicu batuk.
Tidak ada tes yang dapat
memastikan kondisi postnasal drip.
Gejala lainnya adalah Anda sering
berdehem untuk membersihkan
tenggorokan dan sakit tenggorokan.
Karena ini adalah kasus yang begitu
umum, dokter sering mencoba untuk
tetap mengobati walau mereka tidak
yakin akan diagnosisnya, kata D.
Frank.
Cara mengatasinya: Bilas hidung dengan cairan saline atau pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan
merekomendasikan obat jenis
steroid atau antihistamin untuk
mengurangi peradangan. Perhatikan
warna lendir Anda.
"Lendir warna kuning atau hijau
berarti sistem kekebalan tubuh Anda
sedang dihantam oleh kuman dan
menjadi tanda adanya infeksi
bakteri," kata Dr Frank. Dalam hal
ini, berarti Anda perlu antibiotik.
Asma
Orang yang menderita batuk asma
akan mengalami batuk kering terus-
menerus dan biasanya ini adalah
satu-satunya gejala yang nampak.
Batuk asma akan memburuk pada
malam hari, selama atau segera
setelah berolahraga, ketika Anda
menghirup udara dingin atau ketika
Anda berada di sekitar alergen,
seperti bulu hewan peliharaan atau
serbuk sari bunga.
Cara mengatasinya: Biasanya,
dokter memberikan tes pernapasan
untuk mendiagnosis asma dan
merekomendasikan menggunakan
inhaler dua kali sehari selama
beberapa minggu untuk melihat
apakah batuk Anda reda atau tidak.
Antihistamin atau suntikan alergi
juga dapat membantu.
Acid reflux
Duapuluh lima persen kasus batuk
kronis disebabkan oleh
gastroesophageal reflux disease
(GERD). Ketika asam lambung
mengalir kembali ke kerongkongan,
ujung saraf akan teriritasi dan
memicu batuk terus-menerus. Tapi
sayangnya, kondisi ini sulit untuk
didiagnosa.
"Tidak semua orang dengan GERD
merasakan mulas," kata Dr
Dicpinigaitus. "Jika Anda batuk
setelah makan, ketika berbaring di
malam hari, atau setelah bangun
pagi, atau suara sering tiba-tiba
serak sambil batuk-batuk, ini adalah
petunjuk kemungkinan adanya
refluks."
Cara mengatasinya: Sebagian besar kasus GERD relatif mudah untuk
diatasi dengan obat antasida. Tapi,
batuk karena GERD bisa keras
kepala sehingga harus mendapat
pertolongan dari dokter, kata Dr
Dicpinigaitis.
Menurunkan berat badan terutama
bagian bawah tubuh kadang-kadang
bisa membantu. Angkat kepala Anda
dengan bantuan bantal saat tidur
juga bisa meringankan batuk GERD.
Pneumonia
Batuk bisa menjadi tanda adanya
penyakit parah seperti misalnya
pneumonia. Pneumonia dapat
berkembang ketika infeksi
pernapasan menyebar ke paru-paru,
menyebabkan kantung udara paru-
paru terisi dengan nanah.
Hal inilah yang menyebabkan Anda
sulit untuk bernapas dan batuk
terus-menerus. Pneumonia dapat
mengancam jiwa jika tidak segera
diobati.
Cara mengatasinya: Periksakan diri ke dokter. Dokter akan meminta
Anda menjalani tes X-ray yang
adalah satu-satunya cara untuk
mengetahui secara pasti apakah
Anda memiliki pneumonia atau
tidak.
Namun, beberapa dokter akan
mendiagnosa dengan mendengarkan
paru-paru Anda menggunakan
stetoskop, kata Dr Frank.
Sebagian besar kasus pneumonia
yang serius pada orang dewasa
adalah karena bakteri dan diobati
dengan antibiotik.
Batuk rejan
Penyakit ini sangat menular. Anda
bisa mendapatkan batuk rejan, alias
pertusis, walau telah divaksinasi
(karena efek vaksinasi akan
melemah seiring berlalunya waktu).
Cara mengatasinya: Antibiotik dari dokter dapat mengurangi gejala
batuk rejan dan menjaga Anda dari
penyebaran bakteri dari orang lain.
Batuk rejan bisa menyebabkan
kematian terutama pada bayi.
Penyebab lainnya
Untuk batuk yang tidak merespon
pengobatan di atas, dokter akan
merekomendasikan pemeriksaan X-
ray dada atau CT scan paru-paru
atau sinus.
Pemeriksaan-pemeriksaan ini dapat
membantu mengetahui secara lebih
pasti adanya kondisi serius seperti
penyakit paru obstruktif kronik atau
kanker paru-paru.
Jika batuk Anda hanya muncul pada
waktu atau tempat tertentu,
pertimbangkan kemungkinan adanya
alergi.
0 Response to "7 Sebab Batuk Tak Kunjung Sembuh"
Posting Komentar