Nasional, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath menyampaikan bahwa aksi 112, yang digelar Sabtu mendatang, 11 Februari 2017, akan berlangsung sejak pagi hingga sore. "Kami mulai dari salat subuh berjamaah di Masjid Istiqlal,” kata Muhammad saat konferensi pers Aksi 112 di Masjid Al-Furqan, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.

Peserta dari luar kota bisa datang sejak malam untuk salat tahajud. Setelah salat subuh, peserta akan diberi waktu beristirahat hingga pukul 09.00. Selain untuk menyiapkan diri untuk kegiatan selanjutnya, juga memberi ruang kepada pengurus Istiqlal menggelar acara rutin pengajian bersama.

Saat jeda, peserta sksi hanya boleh berada di sekitar Istiqlal dan Monumen Nasional saja. Jika peserta melakukan aksi di luar kawasan itu, misalnya melakukan long march, hal itu tidak akan diakui sebagai rangkaian kegiatan 112 dan berpotensi ditindak polisi.

Awalnya aksi 112 akan melakukan long march. Namun, dilarang oleh Polda Metro Jaya setelah menimbang faktor keamanan dan ketertiban. Apalagi, pada hari yang sama akan ada dua kampanye terakhir dari peserta Pilkada DKI Jakarta. "Kalau ada massa yang mau jalan-jalan, kemungkinan hanya bisa dari Istiqlal, masuk Monas, lalu balik lagi.” Jika peserta akan ke Bundaran HI, misalnya, akan terlalu jauh untuk mengikuti acara berikutnya.

Setelah pukul 09.00 kegiatan yang digelar adalah dzikir dan tausyiah di Istiqlal dengan tema membahas Surat Al-Maidah Ayat 51 tentang kewajiban memilih pemimpin muslim dan haram memilih pemimpin kafir.

Kedua acara itu akan berlangsung hingga sore hari. Pertimbangan FUI, kata Muhammad, adalah untuk meminimalisir kemungkinan massa Aksi 112 bertemu dengan massa kampanye peserta Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kalau perlu yang nanti nginep lagi. Kami antisipasi saja."

Sejauh ini, Polda Metro Jaya menyatakan hanya memberi izin untuk kegiatan salat subuh berjamaah. Di luar kegiatan itu, Polda Metro Jaya belum memberikan keterangan tegas selain melarang long march.

ISTMAN MP