Bisnis, California - Para petinggi Apple Inc, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, bertemu dengan pemerintah India. Kedua pihak mendiskusikan rencana Apple untuk mendirikan pabrik ponsel pintar keluaran mereka, iPhone, di Bangalore, India.

Seperti dikutip dari kantor berita CNN International, Kamis, 26 Januari 2017, rencana Apple tersebut pertama kali dilaporkan oleh media setempat Times of India. Pabrik itu akan dibangun melalui kerjasama dengan perusahaan manufaktur asal Taiwan, Wistron.

Saat ini, Apple memang tengah berusaha keras meningkatkan pemasarannya di Asia bagian selatan, menyusul stagnannya penjualan iPhone secara global. Setahun lalu, rencana tersebut mulai diterapkan dengan membuka toko cabang di India.

CEO Apple, Tim Cook, mempertimbangkan pembangunan pabrik iPhone di India setelah pada Mei lalu mengunjungi Perdana Menteri India Narendra Modi.

Saat ini, Apple telah menjual iPhone dan produk-produknya yang lain di India melalui distributor lokal. Namun, pangsa pasar Apple kalah jauh jika dibandingkan dengan Samsung dan merk-merk ponsel Cina seperti Xiaomi, Oppo, dan Lenovo.

Padahal, potensi di India sangat besar. India memiliki 300 juta pengguna ponsel pintar dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 18 persen tahun lalu. India diproyeksikan akan menyalip AS sebagai pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia tahun ini.

Selain itu, kelas menengah di India juga tumbuh dengan cepat. Namun, dengan pendapatan rata-rata hanya sebesar US$ 1.500 per tahun, sebagian besar warga India tidak mampu membeli produk-produk Apple yang notabene mahal.

"Jika anda mengimpor unit lengkap ke India, pajaknya akan meningkat. Tidak ada pula keinginan dari pemerintah India untuk memberi insentif," kata analis IDC, Kiranjeet Kaur. "Bagi Apple, tidak memiliki pabrik di India akan mempermahal harga iPhone."

CNN INTERNATIONAL | ANGELINA ANJAR SAWITRI