Bisnis, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan Layanan Cepat Perizinan 3 Jam terkait infrastruktur di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM). Layanan yang disebut layanan ESDM3J tersebut diluncurkan oleh Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.


Jonan berharap layanan tersebut dapat mendukung pencapaian target investasi sektor ESDM yang dipatok, yakni sebesar US$ 43 miliar atau Rp 568 triliun tahun ini. Pada 2016 lalu, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai US$ 26,76 miliar atau Rp 347,85 triliun.

Kepala BKPM Thomas menargetkan, kontribusi sektor ESDM terhadap total investasi nasional dapat mencapai 20-50 persen pada 2017-2018.  Sebelumnya, Thomas menyatakan, kontribusi sektor ESDM terhadap total investasi nasional tidak
Dengan adanya berbagai proyek yang dibangun pemerintah, termasuk proyek listrik 35 ribu megawatt, investasi pun meningkat. "Saya lihat sudah banyak financial closing. Jumlahnya akan besar sekali tahun ini dan tahun depan," kata Thomas dalam peluncuran Layanan Cepat Perizinan 3 Jam terkait infrastruktur di sektor ESDM di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Senin, 30 Januari 2017.

Thomas mengatakan, kontribusi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) terhadap total investasi nasional cukup besar. Tahun lalu, menurut Thomas, sektor kelistrikan masuk ke dalam daftar 5 besar penanaman modal dalam negeri. "Sementara untuk penanaman modal asing, smelter ada di posisi nomor 1 dan tambang ada di posisi nomor 4," kata

Menurut data BKPM pada 2012-2016, realisasi investasi sektor ESDM di luar kegiatan hulu migas mencapai Rp 490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi nasional. Sektor ketenagalistrikan menyumbang Rp 229,4 triliun, sektor pertambangan batu bara menyumbang Rp 71,4 triliun, dan sektor pertambangan logam mulia menyumbang Rp 67,4 triliun.

Selain sektor-sektor tersebut, menurut data BKPM, realisasi investasi sektor ESDM di luar kegiatan hulu migas juga meliputi sektor pertambangan logam lainnya selain besi yang mencapai Rp 38,8 triliun, sektor jasa pertambangan migas yang mencapai Rp 21,3 triliun, dan sektor ESDM lainnya yang mencapai Rp 61,7 triliun

ANGELINA ANJAR SAWITRI