Kamis, 26 Januari 2017
Nabi Dan Rasul
Ibrahim, Peninggi Fondasi Ka’bah
AL-Azraqi seperti dikutip dalam Atlas
Sejarah Nabi dan Rasul (2007)
menyebutkan, “Posisi Ka’bah telah
samar dan terkubur pada masa
banjir besar.” Posisi Baitullah
menurut Al-Azraqi hanya ditandai
sebuah gundukan atau bukit kecil
berwarna merah yang tidak
terjangkau air atau banjir. Orang-
orang pada saat itu ha nya tahu
bahwa ada sebuah tempat yang
bernilai di sana, tanpa bisa
memastikan posisinya.
Nabi Ibrahimlah yang kemudian
diperintahkan Allah untuk
meninggikan fondasi Ka’bah,
bangunan yang jauh sebelumnya
telah diba ngun Nabi Adam.
Perintah tersebut datang ke tika
Ibrahim selalu pulangpergi
Hebron-Makkah untuk menjenguk
anak dan istrinya, Hajar dan
Ismail.
Ketika perintah itu datang, Ibra him
datang ke Makkah dan
menyaksikan Ismail sedang
meruncingkan tombak di dekat
sumur zamzam. Mereka
bersalaman, berpe luk an satu
sama lain, dan Ibrahim segera me
nyampaikan perintah Allah yang
diterimanya. Hal itu dijawab Ismail
dengan berkata, “Laksanakanlah
apa yang diperintahkan Tuhanmu
dan aku akan membantumu dalam
tugas yang agung ini.”
Mulailah Ibrahim membangun
Ka’bah dengan dibantu Ismail.
Saat itu, sekitar 1892 SM. Ketika
bangunan sudah semakin tinggi,
Ibrahim yang telah tua itu tak
berdaya mengangkat batu ke
atasnya sehingga ia harus berdiri
di atas sebuah batu, yakni maqam
Ibrahim sehingga ia dapat
menyelesaikan bangunan tersebut.
Setelah itu, Allah memerintahkan
kepada Ibrahim agar menyeru
kepada manusia untuk
mengerjakan ibadah haji. Perintah
tersebut termaktub dalam surah al-
Hajj ayat 27-29.
0 Response to "Ibrahim, Peninggi Fondasi Ka’bah"
Posting Komentar