Ibrahim, Peninggi Fondasi Ka’bah

AL-Azraqi seperti dikutip dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul (2007) menyebutkan, “Posisi Ka’bah telah samar dan terkubur pada masa banjir besar.” Posisi Baitullah menurut Al-Azraqi hanya ditandai sebuah gundukan atau bukit kecil berwarna merah yang tidak terjangkau air atau banjir. Orang- orang pada saat itu ha nya tahu bahwa ada sebuah tempat yang bernilai di sana, tanpa bisa memastikan posisinya.

Nabi Ibrahimlah yang kemudian diperintahkan Allah untuk meninggikan fondasi Ka’bah, bangunan yang jauh sebelumnya telah diba ngun Nabi Adam. Perintah tersebut datang ke tika Ibrahim selalu pulangpergi Hebron-Makkah untuk menjenguk anak dan istrinya, Hajar dan Ismail.

Ketika perintah itu datang, Ibra him datang ke Makkah dan menyaksikan Ismail sedang meruncingkan tombak di dekat sumur zamzam. Mereka bersalaman, berpe luk an satu sama lain, dan Ibrahim segera me nyampaikan perintah Allah yang diterimanya. Hal itu dijawab Ismail dengan berkata, “Laksanakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu dan aku akan membantumu dalam tugas yang agung ini.”

Mulailah Ibrahim membangun Ka’bah dengan dibantu Ismail. Saat itu, sekitar 1892 SM. Ketika bangunan sudah semakin tinggi, Ibrahim yang telah tua itu tak berdaya mengangkat batu ke atasnya sehingga ia harus berdiri di atas sebuah batu, yakni maqam Ibrahim sehingga ia dapat menyelesaikan bangunan tersebut. Setelah itu, Allah memerintahkan kepada Ibrahim agar menyeru kepada manusia untuk mengerjakan ibadah haji. Perintah tersebut termaktub dalam surah al- Hajj ayat 27-29.

0 Response to "Ibrahim, Peninggi Fondasi Ka’bah"

Posting Komentar

visitor


How Many People Visit
How Many People Visit