Kejahatan Pertama dan Dakwah Membangun Peradaban

Nabi Adam menikahkan putra- putranya dengan kembaran saudara nya sehingga yang di berlakukan adalah per nikahan silang. Hingga pada 5800 SM, saat Nabi Adam hendak meni kahkan Habil dengan kembaran Qabil, yakni Iqlima, Qabil ma rah. Ia menolak menikah dengan kembaran Ha bil, yakni Labuda, karena memiliki pa ras yang tak secantik Iqlima.

Qabil bersikeras meski Nabi Adam te tap menolak meni kah kannya dengan Iqlima. Sehingga, Na bi Adam pun me merintahkan keduanya untuk mempersembahkan kurban kepada Allah. Bagi yang kurbannya diterima akan dinikahkan dengan Iqlima.

Allah menerima kurban Habil sehingga murkalah Qabil, lalu muncul niat untuk membunuh saudaranya itu. Terbunuhnya Habil menjadi kejahatan pertama di muka bumi yang dilakukan oleh manusia dan menjadikan Qabil seorang di antara orang-orang yang merugi. Alquran menyimpan kisahnya dalam surah al-Maidah ayat 27-30.

Kemudian, di antara putra Nabi Adam yang mewarnai sejarah Islam adalah Syits (Sys). Dialah keturunan manusia pertama yang menjadi ujung silsilah seluruh nabi dan rasul yang mengemban tugas dakwah dari Allah SWT. Nabi dengan silsilah yang peling dekat dengan Syits adalah Nabi Idris as.

Sebuah sumber yang dikutip www.da rulfatwa.org.au menyatakan, Nabi Syits merupakan satu-satunya anak Nabi Adam yang dilahirkan tanpa kembaran, pada 5622. Setelah Nabi Adam wafat, Allah mengutusnya menjadi nabi dan menurunkan 50 kitab ke padanya. Setelah Syits wafat, di angkatlah Nabi Idris.

Setelah peristiwa kejahatan pertama terjadi di muka bumi, kehidupan anak cucu Adam terus berlanjut dan berkembang. Bersamaan dengan itu, di samping kegemaran berpetualang untuk merambah hal baru dan mencari kehidupan baru, beberapa kelompok mulai keluar dari Semenanjung Arab.

Mereka menuju ka wasan- kawasan yang memiliki sungai, yakni Irak, Syam, dan Mesir. Di tempat-tempat yang baru itu, mereka menciptakan peradaban pertama di dunia pada 5000 SM. Pada periode ini, Allah mengutus Nabi Idris as, tepatnya pada 4350 SM.

Di dalam Tarikh al-Thabari yang dikutip Sami (2007) disebutkan, “Lahir bagi Burd seorang anak bernama Akhnukh (Henokh) dan dia adalah Idris. Allah menjadikannya nabi ketika usia Adam sudah mencapai 622 tahun dan menurunkan kepadanya 30 mushaf.”

Nabi Idris mempelajari ilmu Syits (Sys), putra Adam. Setelah diangkat sebagai nabi, Nabi Idris melarang orangorang berbuat kerusakan dan melanggar syariat Adam dan Syits. Sayangnya, seruannya hanya dipatuhi oleh sebagian kecil umatnya sementara sebagian besar lainnya membangkang.

Lalu, Nabi Idris pun berencana pergi ke tempat yang lebih bisa menerima dakwah. Tempat itu adalah Mesir. Ia pun memerintahkan mereka pergi dari Babel (Irak kuno). Nabi Idris dan para peng ikutnya berangkat ke Negeri Mesir hing ga mereka melihat Nil. Idris pun ber henti di sana dan bertasbih kepada Allah. Ia lalu menetap di sana sambil mengajak penduduk Mesir beribadah kepada Allah.

0 Response to "Kejahatan Pertama dan Dakwah Membangun Peradaban"

Posting Komentar

visitor


How Many People Visit
How Many People Visit