Kamis, 26 Januari 2017
Nabi Dan Rasul
Kejahatan Pertama dan Dakwah Membangun Peradaban
Nabi Adam menikahkan putra-
putranya dengan kembaran
saudara nya sehingga yang di
berlakukan adalah per nikahan
silang. Hingga pada 5800 SM, saat
Nabi Adam hendak meni kahkan
Habil dengan kembaran Qabil,
yakni Iqlima, Qabil ma rah. Ia
menolak menikah dengan
kembaran Ha bil, yakni Labuda,
karena memiliki pa ras yang tak
secantik Iqlima.
Qabil bersikeras meski Nabi Adam
te tap menolak meni kah kannya
dengan Iqlima. Sehingga, Na bi
Adam pun me merintahkan
keduanya untuk
mempersembahkan kurban kepada
Allah. Bagi yang kurbannya
diterima akan dinikahkan dengan
Iqlima.
Allah menerima kurban Habil
sehingga murkalah Qabil, lalu
muncul niat untuk membunuh
saudaranya itu. Terbunuhnya Habil
menjadi kejahatan pertama di
muka bumi yang dilakukan oleh
manusia dan menjadikan Qabil
seorang di antara orang-orang
yang merugi. Alquran menyimpan
kisahnya dalam surah al-Maidah
ayat 27-30.
Kemudian, di antara putra Nabi
Adam yang mewarnai sejarah
Islam adalah Syits (Sys). Dialah
keturunan manusia pertama yang
menjadi ujung silsilah seluruh nabi
dan rasul yang mengemban tugas
dakwah dari Allah SWT. Nabi
dengan silsilah yang peling dekat
dengan Syits adalah Nabi Idris as.
Sebuah sumber yang dikutip
www.da rulfatwa.org.au
menyatakan, Nabi Syits
merupakan satu-satunya anak
Nabi Adam yang dilahirkan tanpa
kembaran, pada 5622. Setelah Nabi
Adam wafat, Allah mengutusnya
menjadi nabi dan menurunkan 50
kitab ke padanya. Setelah Syits
wafat, di angkatlah Nabi Idris.
Setelah peristiwa kejahatan
pertama terjadi di muka bumi,
kehidupan anak cucu Adam terus
berlanjut dan berkembang.
Bersamaan dengan itu, di samping
kegemaran berpetualang untuk
merambah hal baru dan mencari
kehidupan baru, beberapa
kelompok mulai keluar dari
Semenanjung Arab.
Mereka menuju ka wasan-
kawasan yang memiliki sungai,
yakni Irak, Syam, dan Mesir. Di
tempat-tempat yang baru itu,
mereka menciptakan peradaban
pertama di dunia pada 5000 SM.
Pada periode ini, Allah mengutus
Nabi Idris as, tepatnya pada 4350
SM.
Di dalam Tarikh al-Thabari yang
dikutip Sami (2007) disebutkan,
“Lahir bagi Burd seorang anak
bernama Akhnukh (Henokh) dan
dia adalah Idris. Allah
menjadikannya nabi ketika usia
Adam sudah mencapai 622 tahun
dan menurunkan kepadanya 30
mushaf.”
Nabi Idris mempelajari ilmu Syits
(Sys), putra Adam. Setelah
diangkat sebagai nabi, Nabi Idris
melarang orangorang berbuat
kerusakan dan melanggar syariat
Adam dan Syits. Sayangnya,
seruannya hanya dipatuhi oleh
sebagian kecil umatnya sementara
sebagian besar lainnya
membangkang.
Lalu, Nabi Idris pun berencana
pergi ke tempat yang lebih bisa
menerima dakwah. Tempat itu
adalah Mesir. Ia pun
memerintahkan mereka pergi dari
Babel (Irak kuno). Nabi Idris dan
para peng ikutnya berangkat ke
Negeri Mesir hing ga mereka
melihat Nil. Idris pun ber henti di
sana dan bertasbih kepada Allah.
Ia lalu menetap di sana sambil
mengajak penduduk Mesir
beribadah kepada Allah.
0 Response to "Kejahatan Pertama dan Dakwah Membangun Peradaban"
Posting Komentar