"Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling takwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal." (QS Al Hujurat: 13).
Wujud orang yang tertakwa apabila
mengerjakan shalat tepat pada
waktunya. Dari Abdullah Bin
Ma'sud ra, dia bertanya kepada
Rasulullah SAW, "Amal apakah
yang sangat dicintai oleh Allah?".
Beliau bersabda, "Yaitu shalat
pada waktunya (HR Bukhari &
Muslim). Hadis dan Alquran tadi
memberikan gambaran kepada kita
bahwa ciri orang bertakwa apabila
mengerjakan shalat.
Sementara itu, ada beberapa nilai-
nilai kehidupan dalam shalat.
Pertama, belajar hemat sumber
daya air. Gunakan air dengan
bijak. Hindarkan perilaku boros
pada saat menggunakan air.
Takaran air untuk berwudhu
berkisar satu liter sampai dengan
dua liter (1 mud- 2 mud).
Gunakanlah air dengan tidak
melebihi ketentuan. Keran air
wudhu ditutup setelah selesai
berwudhu. Hindarkan perilaku
berlebihan dalam bersuci.
Perilaku hemat ini berkaitan
dengan perilaku serakah. Terbiasa
hemat dalam sumber daya air
maka terbiasa pula menghemat
uang. Air saat ini harus digunakan
secara bijak untuk menghindari
kekeringan. Terlebih saat ini air
hujan tidak mudah tersimpan
dalam tanah. Luasan pohon
semakin minim. Air dan pohon
sangat berkaitan. Pohon ada maka
air juga ada. Selain itu, dengan
perilaku hemat maka telah
menyimpan air sebagai cadangan
saat musim kering.
Kedua, belajar sanitasi dan
kebersihan. Kebersihan berkaitan
dengan media yang digunakan.
Gunakan air yang bersih dan bebas
dari kuman. Jaga air agar tidak
tercemar dimasuki oleh zat kimia
berbahaya. Air yang demikian
termasuk air yang tidak baik untuk
bersuci, sebab air harus bersih
sehingga ibadah sempurna.
Ketiga, shalat termasuk
menjembatani rezeki seseorang.
Terutama shalat yang dilakukan
secara bersamaan. Kesalehan
seseorang juga dilihat dari
pergaulan dengan orang lain.
Bertemu di masjid termasuk
bertemu dengan orang yang
bertakwa. Jika berteman dengan
orang yang bertakwa maka
sekaligus menumbuhkan
kedekatan secara emosional.
Temannya semakin banyak dan
jaringannya makin luas.
Sahabat-sahabatnya akhirnya
mengenal dirinya dan mengetahui
keahlian apa yang dia miliki.
Secara bersamaan ladang rezeki
tumbuh dari jaringan tadi. Tentu
berbeda dengan orang yang jarang
shalat berjamaah. Dia tidak akan
bertemu dengan orang saleh.
Orang lain tidak mengenal dirinya.
Keempat, shalat termasuk
penangkal sakit.
Gerakan dalam shalat bermanfaat
untuk menggerakkan kaki, tangan,
dan kepala. Aliran darah menjadi
lancar sehingga orang yang rajin
shalat pasti lebih sehat. Kalau mau
terhindar dari stroke, kerjakanlah
shalat dengan baik dan rajin.
Sekaligus doa untuk akhirat
dikabulkan Allah.
0 Response to "Inilah Shalat dan Nilai Kehidupan"
Posting Komentar