Nasional, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencurahkan seluruh energi dan sumber daya manusia mengatasi kasus antraks di Desa Purwosari, Girimulyo.
"Saat ini, sebanyak 16 warga yang terkena antraks sudah sembuh. Warga di Kulon Progo dan masyarakat luas jangan risau atas kejadian ini," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kulon Progo Triyono di Kulon Progo, Sabtu 21 Januari 2017.
Triyono mengatakan bahwa pemkab tidak melakukan pemblokiran atau isolasi Desa Purwosari. Meski demikian, dia mengimbau warga tidak menjual hewan ternak terlebih dahulu. "Kami bekerja sama dengan akademis dan dokter hewan untuk melakukan investigasi ternak yang terserang virus antraks," katanya.
Ihwal kebijakan Pemkab Sleman dan Gunung Kidul yang memblokir arus lalu lintas hewan ternak dari Kulon Progo, Triyono mengatakan bahwa pemkab tidak bisa berbuat banyak. Kebijakan merupakan wewenang pemkab bersangkutan. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa, itu hak pemerintah setempat. Kami hanya mengimbau peternak mewaspadai virus antraks," katanya.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini masih melakukan penyelidikan epidemiologi di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, menyusul adanya 16 pasien yang terindikasi terjangkit penyakit antraks di kabupaten itu.
"Penyelidikan epidemiologi (PE) masih kami lakukan, baik terhadap ternak maupun manusianya, sehingga kami menyatakan itu baru suspect (terindikasi), belum bisa dikatakan positif," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastuti saat ditemui di sela pembukaan Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia DIY di Yogyakarta, Sabtu, 21 Januari 2017.
Pembajun berujar, proses penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab sebenarnya. Dia meminta masyarakat tidak cemas berlebihan dan takut datang ke Kulon Progo. Bahkan Pembajun memastikan semua ternak sapi di daerah itu sudah disuntik vaksin dan telah dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kandangnya.
Terhadap 16 pasien yang diduga terinfeksi antraks, menurut dia, masih ada perbedaan pendapat antarpakar untuk menentukan semua pasien itu terinfeksi antraks atau tidak. "Walaupun memang ada indikasi, karena pasien itu diketahui memakan daging sapi yang sakit," katanya.
ANTARA
0 Response to "Isu Antraks, Dinas Kesehatan DIY: 16 Pasien Sudah Sembuh"
Posting Komentar