PENYIMPANGAN akidah itu sangat
berbahaya karena seringkali tidak
nampak atau sangat samar, tidak
disadari oleh pelakunya. Dia seperti
penyakit ganas yang baru disadari
oleh si sakit ketika kondisi sudah
parah. Jika si pelaku diberi
peringatan maka ada saja alasan
yang dikemukakan untuk membela
diri dengan menentang ajaran Allah
dan Rasul-Nya. Di antara
penyimpangan akidah menurut
Alquran dan sunah adalah sifat dan
perilaku sebagai berikut,
1) Syirik dan kemusyrikan
Yaitu mempersekutukan Allah dalam
beribadah kepada-Nya. Ini adalah
penyimpangan yang paling fatal
karena pelakunya berdosa besar
yang tidak akan diampuni Allah
sampai dia bertobat dan
memperbaiki diri dengan Tauhid.
Firman Allah,
"Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barang siapa
yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar." (QS An Nisaa: 48)
Syirik adalah lawan dari ketauhidan
sehingga menjadi musuh agama
yang paling utama. Yang tergolong
pada syirik ini banyak sekali, para
ulama membaginya atas dua syirik
besar dan syirik kecil (tersembunyi)
yaitu riya yaitu ketika seseorang
beramal tetapi ingin dilihat dan
dipuji orang lain. Di antara syirik
besar adalah persetujuan terhadap
akidah sesat dari agama lain seperti
mengucapkan selamat natal kepada
kaum Nasrani atau menggunakan
atribut keagamaan mereka. Para
ulama sepakat mengharamkan
ucapan dan perilaku seperti itu.
Biasanya di akhir Bulan desember
kemusyrikan jenis ini marak karena
sebagian Kaum Muslimin yang
tertipu orang-orang nasrani ikut-
ikutan merayakan natal atau tahun
baru dengan berbagai alasan.
2) Kufur
Yaitu menolak ajaran Allah, Rasul,
atau Islam secara keseluruhan atau
pun sebagiannya. Kufur paling
rendah adalah mengingkari nikmat
(pemberian) Allah seperti seseorang
mengatakan, kesuksesan ini berkat
kepandaianku. Kufur yang paling
sering terjadi adalah menolak ayat-
ayat Alquran atau hadis Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
Sallam yang dirasa tidak cocok bagi
dirinya dan yang lebih parah adalah
berani adalah memerangi ajaran
Allah.
Sumber kekufuran adalah kebencian
kepada Alquran atau Islam atau Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa
Sallam, "Dan orang-orang yang kafir,
maka kecelakaanlah bagi mereka
dan Allah menyesatkan amal-amal
mereka. Yang demikian itu adalah
karena sesungguh nya mereka benci
kepada apa yang diturunkan Allah
(Alquran) lalu Allah menghapuskan
(pahala-pahala) amal-amal
mereka." (QS Muhammad: 8-9)
3) Nifak atau munafik
Yaitu orang-orang yang mengaku
beriman dengan lidahnya tetapi
hatinya masih ingkar terhadap
ajaran Allah, Rasul dan Islam.
Kemunafikan bersarang di hati
orang-orang yang bekerjasama
dengan orang-orang kafir atau ikut
membela kekafiran mereka baik
secara sembunyi-sembunyi atau pun
terang-terangan. Kaum munafikin
seperti duri dalam daging terhadap
Ummat Islam karena meski
mengaku muslim mereka selalu
merusak barisan Kaum Muslimin
dalam perjuangan penegakan
agama.
"Orang-orang munafik laki-laki dan
perempuan sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama,
mereka menyuruh membuat yang
munkar dan melarang berbuat yang
makruf dan mereka
menggenggamkan tangannya.
Mereka telah lupa kepada Allah,
maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik
itu adalah orang-orang yang fasik.
Allah mengancam orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan
dan orang-orang kafir dengan neraka
Jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka, dan Allah melaknati mereka,
dan bagi mereka azab yang
kekal." (QS At Taubah: 67-68).
"Sesungguhnya orang-orang munafik
itu menipu Allah, dan Allah akan
membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk salat
mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan
salat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali." (QS Annisaa:
142)
Menurut Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi Wa Sallam tanda-
tanda kemunafikan itu ada tiga, Jika
berkata dia dusta, jika berjanji
menyalahi, dan jika diberi amanah
dia berkhianat. (HR. Muttafaq alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan
sekalipun ia berpuasa, melakukan
salat dan menganggap dirinya
sebagai seorang muslim.
4) Fasik
Yaitu sifat seseorang yang
mengetahui kebenaran tetapi
menolaknya atau mengerti
kewajiban tetapi tidak
melaksanakannya meskipun hatinya
menerima kebenaran atau pun
kewajiban tersebut. Kaum fasikin ini
tidak mengaplikasikan Islam dalam
hidupnya sehingga hatinya menjadi
keras seperti digambarkan Allah,
"Dan janganlah kamu seperti orang-
orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa
kepada mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik." (QS
Al Hasyr: 19)
"Belumkah datang waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk
tunduk hati mereka mengingat Allah
dan kepada kebenaran yang telah
turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-
orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al Kitab kepadanya,
kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati
mereka menjadi keras. Dan
kebanyakan di antara mereka adalah
orang-orang yang fasik." (QS Aladid:
16)
5) Zalim
Yaitu mereka yang tidak
menempatkan sesuatu secara tidak
proporsional. Disebut juga
menganiaya diri sendiri karena
mereka membuat kerugian bagi
orang lain. Kezaliman ini akan
dibalas Allah meskipun kecil
sehingga pelakunya meminta maaf
atau membayar kerugian yang
dizalimi (roddul mazholim) atau
bertobat melakukan perbaikan.
Dari Jabir Rodhiyallahu Anhu
meriwayatkan bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wa Sallam
bersabda: Jagalah diri kalian dari
berbuat zalim , karena kezaliman
adalah kegelapan pada hari kiamat.
Dan jagalah kalian dari sifat kikir,
karena kekikiran menyebabkan
kebinasaan ummat sebelum kalian.
Sifat itulah yang menyebabkan
mereka saling menumpahkan darah
dan menghalalkan hal-hal yang
diharamkan bagi mereka. (HR.
Muslim)
Itulah lima penyimpangan akidah
yang paling sering diingatkan Allah
dalam Alquran dan diperingatkan
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wa Sallam. Hendaknya Kaum
Muslimin berhati-hati karena status
keimanan mereka belumlah aman
dari sifat-sifat di atas selama belum
bertakwa dengan sungguh-sungguh.
Allah telah mengingatkan kita, "Hai
orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama
Islam." (QS Ali Imraan: 102)
Wallahu A'lam. [Ustadz Aus Hidayat
Nur]
0 Response to "5 Jenis Penyimpangan Akidah yang Samar"
Posting Komentar