Tekno, Texas - Para ilmuwan memprediksi bahwa sepasang bintang di rasi bintang Cygnus akan bertabrakan pada 2022. Kejadian ini berlangsung sekitar satu tahun dan menciptakan sebuah ledakan di langit malam begitu terang sehingga akan terlihat dengan mata telanjang.

Jika itu terjadi, maka akan menjadi pertama kalinya peristiwa seperti itu diperkirakan oleh para ilmuwan.

Profesor Calvin College, Larry Molnar, dan timnya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua bintang itu sedang mengorbit satu sama lain saat ini dan berbagi atmosfir yang sama, seperti dua kacang berbagi satu cangkang.

Mereka memprediksi kedua bintang, sama-sama disebut KIC 9832227, pada akhirnya akan bertabrakan dan meledak, di mana bintang itu akan meningkatkan kecerahan sepuluh ribu kali lipat dan menjadi salah satu bintang terang di langit untuk satu waktu. Bintang sangat terang itu disebut red nova.

Mereka baru-baru ini mempresentasikan penelitian mereka pada pertemuan American Astronomical Society di Grapevine, Texas.

Tim ini telah memantau kedua bintang sejak 2013, dan melihat bahwa periode orbitnya melambat. Hal itu mungkin mengikuti pola yang diamati ilmuwan pada bintang lain, yang meledak tiba-tiba pada tahun 2008, kata tim.

"Ini akan menjadi perubahan yang sangat dramatis di langit, karena setiap orang bisa melihatnya. Anda tidak perlu teleskop untuk memberitahu saya pada 2023 apakah saya salah atau saya benar," kata Molnar dalam presentasinya, menurut National Geographic sebagaimana dikutip NPR, Selasa 10 Januari 2019.

Todd Hillwig, seorang astronom di Valparaiso University yang tidak terlibat dalam prediksi itu, mengatakan kepada The Two-Way bahwa ia berpikir ada ruang untuk optimisme, dan ruang untuk mengatakan ada hal-hal lain yang bisa terjadi. "Tapi berdasarkan data mereka, saya pikir ini tampak seperti sesuatu yang sangat mungkin," ujarnya.

Saat ini, kata Molnar, saatnya untuk memperhatikan. "Intinya adalah kita benar-benar menganggap hipotesis tabrakan bintang harus ditanggapi dengan serius saat ini dan kita harus menggunakan beberapa tahun ke depan untuk mempelajari hal ini secara intens sehingga jika ia meledak, kita akan tahu apa yang menyebabkan ledakan itu," katanya.

"Kita tahu sedikit tentang fisik dari bintang itu, tapi kita tidak tahu banyak pada saat ini mengenai bagaimana bintang-bintang ini akan bersatu ketika itu terjadi, karena kita hanya melihat kejadian seperti ini setelah terjadi," ujar Hillwig.

NPR | ERWIN Z