MASIH berkaitan tentang akhlak,
semua orang pasti ingin dihormati
dan dihargai. Sebagian memilih
jalan senyuman dan akhlak untuk
meraih respect dari orang
sekitarnya.
Sebagian yang lain membuang
senyumnya, mengeraskan suaranya,
menyeramkan wajahnya agar ia
ditakuti dan dihormati. Ia tampil
dengan sesangar-sangarnya agar
tidak ada yang berani membantah
atau melawannya. Semua harus
tunduk dan menuruti keinginannya.
Rasul pun bersabda mengenai tipe
manusia seperti ini, beliau bersabda,
Umatku yang paling celaka adalah
orang yang dihormati karena orang
lain takut kepadanya.
Tak perlu wajah seram untuk
dihormati. Sebelumnya kita telah
melihat bahwa salah satu
keuntungan dari akhlak yang baik
bukan hanya memperoleh
penghormatan saja, tapi bisa
menumbuhkan cinta dan kasih
sayang. Seperti kisah Rasulullah
yang merubah kebencian seseorang
pada dirinya hanya dengan kebaikan
akhlaknya.
Sebagian bertanya, Tapi ini telah
menjadi watak dan karakter saya?
Sudah dari dulu watak saya keras,
mudah marah dan sulit berlemah-
lembut. Ini sudah bawaan dari kecil
dan tidak bisa diubah. Kita akan
jawab, Tidak ada sesuatu yang tidak
bisa diubah!
Dalam tubuh kita ada organ yang
bergerak secara otomatis dan diluar
kendali kita. Seperti detak jantung
yang memompa darah dan perut
yang mencerna makanan. Tapi ada
pula organ yang bisa kita
kendalikan. Seperti menggerakkan
tangan dan kaki.
Watak dan karakter sebenarnya
berada dalam kendali kita. Tapi
karena sudah tertanam dan menjadi
kebiasaan, akhirnya susah untuk
diubah. Tapi ingat, tidak ada yang
tidak bisa dirubah. Rasul pun
bersabda, Sesungguhnya ilmu
didapat dengan belajar, kelembutan
didapat dengan berlatih
melembutkan diri dan kesabaran
didapat dengan berlatih untuk
bersabar.
Jika hewan liar saja bisa dilatih
untuk menjadi jinak dan pintar
apalagi manusia yang memiliki akal
dan hati. Jika manusia tidak bisa
berubah maka perintah dan larangan
Allah akan sia-sia, karena Allah
tidak akan memberi sesuatu diluar
batas kemampuan hamba-Nya.
Perintah dan larangan adalah sarana
untuk membiasakan diri kita selalu
berada di jalur yang tepat. Untuk
melatih diri ber-akhlak kepada
Allah, Rasul-Nya dan kepada
sesama. Karena tanpa akhlak,
segala amal perbuatan kita akan
luntur tak berarti. Sungguh akhlak
yang buruk itu merusak amal seperti
cuka merusak madu.(Rasulullah
saw)
Akhlak Siapa yang harus kita tiru?
Kita telah mengetahui pentingnya
membina akhlak, lalu akhlak siapa
yang seharusnya kita tiru?
1. Akhlak Allah
Rasulullah saw bersabda,
Berakhlaklah dengan Akhlak Allah
Bagaimana cara mengetahui Akhlak
Allah? Dengan melihat kepada sifat-
sifat-Nya, bagaimana Dia
Memperlakukan hamba-Nya,
bagaimana Dia Membalas kebaikan,
Memaafkan kesalahan dan sifat-
sifat lainnya yang penuh dengan
keindahan.
2. Akhlak Alquran
Coba lihatlah kepada Alquran,
sebuah buku pedoman akhlak
terbaik sepanjang masa.
Sebagaimana yang ditampilkan
dengan sempurna oleh manusia
dengan puncak kesempurnaan
akhlak. Tiada lain adalah Nabi
Muhammad saw. Karena akhlak
beliau adalah akhlak Alquran
3. Akhlak Rasulullah saw
Rasul bersabda, Aku dididik oleh
Tuhanku dan itulah sebaik-baik
didikan. Seringlah membaca sejarah
dan pesan-pesan Rasulullah saw,
maka akan kita temukan keindahan
budi pekerti yang tak pernah kita
bayangkan. Sungguh Islam tersebar
karena kelembutan hati beliau.
Maka berkat rahmat Allah engkau
(Muhammad) berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya engkau
bersikap keras dan berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekitarmu.(Ali Imran 159)
Islam adalah akhlak dan akhlak
adalah Islam. Semoga kita mampu
melatih diri kita untuk bergabung
bersama golongan orang-orang yang
ber-akhlak mulia. Karena Rasul
bersabda, Bukan bagian dari kami
siapa yang tidak menghormati yang
lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda.
Jika bukan termasuk golongan
Rasulullah? Akan ikut golongan
siapa?
0 Response to "Inilah Orang yang Paling Celaka Menurut Rasulullah"
Posting Komentar