Orang-orang yang mengerjakan haji dan orang-orang yang mengerjakan umrah adalah duta-duta Allah. Jika mereka memohon kepada-Nya, pastilah dikabulkan-Nya. Jika mereka meminta ampunan, pastilah diampuni-Nya. (HR Nasa'i dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah).
"Duta-duta Allah itu ada tiga
golongan. Yaitu, orang yang
menunaikan haji, orang yang umrah,
dan orang yang berperang." (HR Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Habban).
Segala punya bagi Allah yang telah
menjadikan para haji, juga orang-
orang yang umrah sebagai duta-duta-
Nya. Sebuah penghormatan dari Allah
SWT yang telah menganugerahi
kedudukan mulia ini bagi orang-orang
yang menunaikan haji. Dan sebagai
duta Allah, maka Dia memberikan dua
jaminan yang sangat diharapkan oleh
para hamba-Nya yang menunaikan
ibadah haji dan umrah. Yaitu, doa-doa
mereka, permohonan-permohonan
mereka pasti dikabulkan Allah, dan
dosa-dosa yang mereka mintakan
ampunan-Nya pasti memperoleh
ampunan-Nya.
Pertanyaannya, adakah seorang haji
yang berangkat ke Tanah Suci yang
tidak disertai dengan permohonan,
doa-doa yang hendak mereka
sampaikan kepada Allah?
Tentu, kata Ustaz Muhammad Rusli
Amin dalam bukunya berjudul 'Misteri
Wukuf di Arafah' yang diterbitkan
Penerbit Al Mawardi, banyak
permohonan yang akan mereka (haji)
sampaikan. Itu, sebagaimana juga
mereka berangkat ke Tanah Suci
dengan membawa doa-doa dan
mengharapkan ampunan Allah SWT
atas dosa-dosa tersebut.
Dan untuk harapan dan maksud
tersebut, mereka memperoleh jaminan
Allah SWT: :Jika mereka memohon
kepada-Nya pasti dikabulkan-Nya,
dan jika mereka meminta ampunan-
Nya,pastilah diampuni-Nya. Karena
mereka adalah duta-duta Allah."
"Jika tiba hari Arafah, Allah akan turun
ke langit dunia. Lagi Dia
membanggakan mereka kepada
malaikat, "Lihatlah hamba-hamba-Ki.
Mereka datang kepada-Ku dalam
keadaan kusut dan berdebu dari
berbagai penjuru yang jauh. Aku
persaksikan kepada kalian bahwa aku
telah mengampuni mereka." Kemudian
para malaikat berkata, "Wahai Tuhan,
si fulan orang yang berdosa." Maka
Allah berfirman, "Aku telah
mengampuni mereka." Maka, tidak
ada satu hari yang lebih banyak orang
yang terbebas dari neraka daripada
hari Arafah." (Ibnu Mandah memuat di
dalam kita At-Tauhid).
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla
mendekat ke langit dunia pada malam
Arafah. Kemudian Dia menghadap
kepada para malaikat-Nya seraya
berfirman, "Ketahuilah, setiap utusan
akan mendapatkan hadiah. Mereka itu
utusan-utusan (duta-duta)-Ku yang
dalam keadaan kusut dan berdebu.
Berikanlah kepada mereka segala
yang mereka minta, dan gantilah
semua yang mereka infakkan."
Jika tiba saat matahari terbenam,
Allah akan menghadap mereka seraya
berfirman, "Ketahuilah sesungguhnya
Aku telah menghapus seluruh
keburukan kelian karena kebaikan
kalian, dan Aku akan memberikan apa
yang kalian minta. Ucapkanlah kalian
'Dengan Nama Allah'." (Diriwayatkan
dari jalur Al-Walid ibn Muslim, dia
berkata bahwa Abu Bakr ibn Abu
Maryam mengabarkan dari Al-Asyakh
dari Nabi SAW).
Wahai para haji! Mintalah kepada
Allah tentang apa saja untuk kebaikan
dunia dan akhirat, karena kita sedang
berada dalam jaminan Allah untuk
memperoleh pengabulan atas semua
permintaan itu. Mintalah kepada Allah
apapun untuk kebaikan dunia dan
akhirat, karena segala
perbendaharaan kebaikan dan
keberuntungan ada di sisi Allah yang
berlimpah yang tidak pernah akan
habis.
Dan kita pun memohon kepada Allah,
sejak naik kendaraan, memasuki
tanah haram, memasuki Masjid Al
Haram, melihat Baitullah, kita berdoa
ketika thawaf, setelah thawaf, kita
memohon di Multazam, di Hajar
Aswad, di maqam Ibrahim, di sumur
zamzam. Kita berdoa ketika sa'i
antara Shafa dan Marwah, ketika
berdoa tatkala wuquf di Arafah dan
seterusnya. Mintalah sebanyak-
banyaknya kepada Allah. Berdoalah
dan teruslah bedia.
"Ingatlah bahwa hanya pada saat
inilah kita menjadi duta-duta Allah,
ketika haji dan umrah. Kita berada
dalam jaminan: doa-doa pasti
dikabulkan dan dosa-dosa pasti
diampuni," kata Ustaz Muhammad
Rusli Amin.
0 Response to "Para Haji adalah Duta-Duta Allah"
Posting Komentar