Pohon Angker, Keyakinan Kaum Jahiliah

DI masyarakat kita seringkali ada yang dikenal sebagai pohon angker. Memang pohon yang demikian biasanya terlihat besar dan menakutkan. Angker terasa. Konon katanya ada penunggunya.

Tapi pembaca sekalian, kita mesti memandang segala sesuatunya dari pandangan syariat dan akal sehat. Coba kita lihat pohon. Dia benda mati, dia benda yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat bukan? Ia ditumbuhkan oleh Allah Subhanahu Wa Taala. Ia juga tumbuh dengan izin dari Allah. Ketika ada yang menebang pohon tersebut apakah pohon tadi bisa membela dirinya? Tidak. Dan apakah pohon tersebut bisa menyelamatkan orang dari marabahaya? Jawabnya juga tidak. Kalau begitu buat apa dikatakan pohon tersebut angker?

Ada yang berkata, konon ada yang orang yang pernah lewat pohon tersebut lalu kemudian sakit. Subhaanallah! Bukankah yang kuasa memberikan penyakit, manfaat dan juga mudharat adalah hanya Allah Subhanahu Wa Taala? Nabi Ibrahim berkata: jika aku sakit maka Allah lah yang menyembuhkan (QS. Asy Syuara: 80). Allah Taala juga berfirman (yang artinya): Katakanlah, aku tidak memiliki atas diriku manfaat atau mudharat kecuali yang telah Allah kehendaki (QS. Al Araf: 188). Allah Taala juga berfirman (yang artinya): Apabila engkau ditimpa dhurr (mudharat) maka tidak ada yang bisa menghilangkannya kecuali Allah (QS. Al Anam: 17). Maka pohon tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat. Demikian pula jin pun tidak bisa memberikan mudharat kecuali dengan izin Allah Subhanahu Wa Taala.

Ketahuilah saudaraku, bahwasanya disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Shallallahualaihi Wasallam, bahwa Nabi pernah melewati suatu kaum yang menggantungkan pedang dan senjata mereka di sebuah pohon yang disebut dengan Dzatu Anwath. Dan pada waktu itu Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersama pasukannya menuju Hunain, dan di antara mereka ada yang masih baru masuk Islam. Ketika mereka melihat orang-orang yang sedang beritikaf di pohon tersebut, ngalap berkah, mereka berkata, wahai Rasulullah, jadikan untuk kami pohon Dzatu Anwath sebagaimana mereka punya pohon Dzatu Anwath.

Maka Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda, Allahu Akbar! Ini adalah sunnah orang-orang sebelum kalian. Kalian telah mengucapkan perkataan yang diucapkan Bani Israil kepada Nabi Musa alaihissalam (HR. At Tirmidzi no.2108, ia berkata: hasan shahih). Yaitu ketika Nabi Musa melewati suatu kaum yang menyembang patung sapi, kaum Nabi Musa mengatakan, jadikanlah sesembahan bagi kami sebagaimana mereka memiliki sesembahan (QS. Al Araf: 138). Di sini Rasulullah memberikan suatu analogi, yaitu orang yang ngalap berkah kepada suatu pohon padahal pohon tidak bisa memberikan keberkahan, memberikan manfaat dan menolak mudharat, berarti ia telah menjadikan pohon tersebut sebagai ilaah (sesembahan) selain Allah Subhanahu Wa Taala.[Baca Lanjutan:Lewat Pohon ini Tak Meminta Izin, Nanti Kesambet?]

0 Response to "Pohon Angker, Keyakinan Kaum Jahiliah"

Posting Komentar

visitor


How Many People Visit
How Many People Visit