Produser Sebut 'Iqro' Bukan Film Dakwah

Salman Film Academy di bawah naungan Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) menghadirkan debut film berjudul 'Iqro: Petualangan Meraih Bintang'. Namun, sinema anak bernuansa religi yang mengusung ilmu pengetahuan itu disebut bukan film dakwah.

"Kami ingin menghadirkan film sebagai karya profesional yang bermutu, tanpa dilabeli film dakwah. Jika memang ada unsur kebaikan biarlah dimaknai sendiri oleh penonton," ujar Imam Choirul Basri selaku produser eksekutif film Iqro/

Sekretaris Umum Masjid Salman ITB itu mengatakan, tim punya pertimbangan khusus untuk memilih film bertema anak, religi, dan iptek sekaligus. Menurut dia, penonton anak adalah sasaran tepat untuk dibentuk, dituntun, dan diwarnai dengan tayangan edukatif dan religius.

Imam mengatakan, Iqro diharapkan dapat berkontribusi bagi peradaban bangsa. Film yang dibintangi Aisha Nurra Datau, Raihan Khan, Cok Simbara, Neno Warisman, Meriam Bellina, Adhitya Putri, dan Mike Lucock itu juga memotivasi anak- anak Muslim untuk mencintai Alquran dan ilmu pengetahuan.

Iqro mengisahkan petualangan Aqila, anak cerdas penyuka astronomi tapi belum mahir mengaji. Sang Opa yang merupakan pimpinan Bosscha memberinya syarat harus pintar membaca Alquran sebelum diizinkan meneropong bintang di observatorium tersebut.

Menyusul film tentang astronomi yang dirilis pada 26 Januari 2017 itu, Salman Film Academy pun segera menyiapkan beragam karya lain. Imam menyampaikan, film- film mendatang bakal bicara tentang geologi, mesin, fisika, matematika, hingga ilmu penerbangan.

"Tidak banyak film anak yang mengambil dari sudut pandang tersebut. Selain memproduksi lebih banyak karya film, Salman Film Academy juga punya rencana membuat akademi film setara D3 dan menggarap Salman TV," tuturnya.

0 Response to "Produser Sebut 'Iqro' Bukan Film Dakwah"

Posting Komentar

visitor


How Many People Visit
How Many People Visit