Kasus penyakit flu
saat ini sedang naik, menurut
pernyataan dari Center for Disease
Control and Prevention (CDC) di AS
.
Para ahli memperingatkan musim flu
tahun ini lebih parah.
Sebuah studi baru dari Journal of
Clinical Virology menemukan
tepatnya bagaimana cuaca dingin
dan penyebaran virus flu terjadi.
Ternyata wabah flu musiman muncul
pertama setiap tahun sekitar
seminggu setelah musim dingin di
Swedia yang terjadi selama tiga
tahun terakhir ketika peneliti
melacak pola cuaca dan prevalensi
virus.
Selama itu peneliti mengumpulkan
lebih dari 20.000 usapan hidung dari
orang yang mencari perawatan
kesehatan di dan sekitar kota
Gothenburg. Usapan itu dianalisa
untuk influenza A dan virus
pernapasan lain. Kemudian mereka
membandingkan penemuan
itudengan data cuaca dari Swedish
Meteorological and Hydrological
Institute.
Pola konsisten secara mengejutkan
terjadi : setiap tahun, pekan pertama
suhu yang benar-benar dingin
dengan kelembabab rendah, serta
suhu di bawah beku tampaknya
memicu penyebaran flu.
"Kami percaya penurunan suhu
mendadak menyumbang mulainya
epidemi," kata pemimpin penelitian
Nicklas Sundell, peneliti dari
Sahlgrenska Academy dan spesialis
penyakit infeksi di Sahlgrenska
Univesity Hospital dalam sebuah
konferensi pers.
"Begitu epidemi dimulai, epidemi
terus berlanjut kendati suhu naik.
Sekali seseorang sakit dan menular,
lebih banyak orang tertular,"
katanya.
"Partikel yang dibawa udara berisi
cairan dan virus dari bersin,
contohnya, dapat menyebar lebih
mudah di udara dingin dan kering,"
kata peneliti.
Udara kering menyerap kelembaban
dari partikel, mengerutkannya dan
membantunya tetap di udara lebih
lama dan beterbangan lebih jauh.
Studi menemukan beberapa infeksi
pernapasan seperti virus respiratory
syncytial dan coronavirus mengikuti
pola sama yang dipicu suhu. Tetapi
yang lain seperti rhinovirus
tampaknya tak terpengaruh oleh
musim atau cuaca.
Sundell mengatakan pengetahuan
lebih baik mengenai wabah berbasis
pada cuaca mungkin membantu
dokter dan para ahli kesehatan
masyarakat mengetahui apa yang
akan terjadi dan
mengomunikasikannya ke
masyarakat.
"Jika Anda dapat memprediksi awal
epidemi tahunan flu dan virus
pernapasan lain, Anda dapat
menggunakan pengetahuan ini untuk
mengampanyekan vaksin flu,"
katanya. Bagian gawat darurat
rumah sakit juga dapat menyiapkan
diri menghadapi peningkatan jumlah
pasien.
Tentu saja udara dingin bukan hanya
satu-satunya prasyarat untuk wabah
flu. "Virus itu juga harus ada di
tengah masyarakat dan cukup
banyak orang yang rentan terkena
infeksi," katanya.
"Flu pun masih bisa menyebar di
cuaca yang hangat sepanjang tahun,"
kata Nirav Patel, asisten profesor
penyakit infeksi dari Saint Louis
University yang tak terlibat dalam
studi ini.
"Jelas bahwa penurunan suhu itu
penting tetapi bukan satu-satunya
faktor," tambahnya.
Ia pun menekankan bahwa studi itu
hanya mampu menemukan korelasi
antara cuaca dan musim flu di
daerah tertentu. "Kita perlu melihat
tiruan riset ini di daerah iklim lain
untuk menilai apakah fenomena ini
konsensten di daerah lain atau hanya
unik di Swedia," tambahnya.
Kendati demikian ia mengatakan
penemuan ini menarik dan harus
ditelusuri lebih jauh.
Sementara itu ia terus
merekomendasikan hal yang sama
untuk pencegahan flu tanpa
memandang suhu di luar : tutuplah
mulut ketika batuk atau bersin,
sering cuci tangan dan mendapatkan
vaksi flu setiap tahun.
0 Response to "Wabah Flu Dimulai Ketika Suhu Mendadak Dingin"
Posting Komentar