Kebijakan Pemprov DKI untuk memberikan vaksin kanker serviks kepada siswi SD kelas V di Jakarta secara gratis patut diapresiasi.
Sebagai kanker yang menyebabkan
kematian terbanyak pada wanita,
sebenarnya kanker serviks bisa
dicegah dengan vaksinasi. Sayangnya,
harga vaksin yang relatif mahal, yaitu
Rp 1,2 juta sekali suntik dan
diperlukan dua sampai tiga dosis,
membuat tak banyak orang yang mau
mengeluarkan biaya untuk membayar
vaksin ini.
Pemberian vaksin kanker serviks
memang belum termasuk dalam
program imunisasi nasional dari
pemerintah. Namun, peserta Jaminan
Kesehatan Nasional bisa melakukan
deteksi dini penyakit ini menggunakan
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di
Puskesmas secara gratis.
Menurut data WHO, kanker serviks
merupakan kanker yang paling banyak
menyebabkan kematian pada wanita
berusia 15-45 tahun. Tak kurang dari
500.000 kasus baru dengan kematian
280.000 penderita terjadi tiap tahun di
seluruh dunia. Bisa dikatakan, setiap
dua menit seorang perempuan
meninggal akibat kanker serviks.
Kanker serviks diketahui disebabkan
karena infeksi human papilloma virus
(HPV) tipe 16 dan 18. HPV hidup di
permukaan kulit, termasuk kulit luar.
Sekitar 85 persen kanker serviks
terjadi karena kontak seksual. Karena
itu, sering berganti pasangan atau
berhubungan seksual memperbesar
risiko terinfeksi HPV.
Pencegahan primer penyakit ini
adalah menghindari hubungan seks
beresiko dan menjalani imunisasi
HPV. Apalagi, efektivitas perlindungan
imunisasi HPV dalam mencegah
kanker cukup tinggi.
Sejumlah negara telah memasukkan
vaksin HPV dalam program imunisasi
nasional untuk siswi sekolah yang
berusia 10-12 tahun, seperti Australia
serta sejumlah negara di Eropa.
Malaysia juga memberikan vaksin ini
secara gratis.
Pemberian secara dini menguntungkan
karena pada usia tersebut biasanya
yang bersangkutan belum melakukan
hubungan seksual dan juga tidak kalah
pentingnya pada usia tersebut
pembentukan antibodi setelah
imunisasi amat tinggi.
Kanker serviks ditandai gejala, yakni
keputihan, pendarahan spontan atau
pendarahan setelah kontak seksual,
dan nyeri panggul. Pada stadium awal,
bisa tanpa gejala. Maka, deteksi dini
dengan IVA dan pap smear pada
wanita yang sudah berhubungan
seksual amat dianjurkan.
0 Response to "Cara Mencegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi"
Posting Komentar