Sabtu, 24 Desember 2016
Tiga Diet yang Terburuk di Tahun 2016
Apakah Anda
termasuk orang yang sering
mencoba diet baru dan diklaim
memberi hasil instan? Setiap tahun
bermunculan metode diet terbaru,
tetapi Anda harus bijaksana
memilihnya karena tidak semua
aman.
Beberapa jenis diet mengharuskan
kita berpantang beberapa jenis
makanan dan memperbanyak bahan
makanan tertentu. Diet seperti ini
biasanya dalam jangka panjang akan
membuat kekurangan gizi karena
kita hanya mengasup makanan yang
itu-itu saja.
Ketahui apa saja diet yang dianggap
terburuk di tahun 2016 ini, seperti
dilansir dari MedicalDaily:
- Diet lemon
Diet yang berlangsung selama 10
hari ini sebenarnya memang bisa
memberikan hasil penurunan berat
badan secara cepat. Diet lemon bisa
dilakukan dengan mengonsumsi
ramuan dari air, perasan lemon,
cabai merah, dan sirup maple.
Meski pada awalnya ditujukan
sebagai program detoksifikasi, tetapi
banyak orang yang malah
menerapkannya untuk menurunkan
berat badan. Walau memberi hasil
instan, sayangnya diet lemon ini
akan membuat berat badan kembali
naik setelah program diet selesai.
- Diet sup kol
Diet ini juga dianggap sebagai cara
untuk membersihkan tubuh dari
toksin. Selama satu minggu kita
diminta mengurangi pola makan
dengan memperbanyak asupan sup
kol atau kembang kol dan hanya
boleh minum air putih.
"Hanya mengonsumsi makanan
tertentu saja dalam beberapa waktu
adalah cara tidak sehat untuk
langsing. Sayuran memiliki kalori
yang rendah sehingga bisa membuat
metabolisme jadi lambat," kata Erin
Palinski-Wade, ahli gizi.
- Diet jus
Pola makan Juice Fast diklaim
menjadi cara efektif melakukan
detoksifikasi. Dalam metode diet ini
kita disarankan untuk minum air
putih sedikit setelah mengonsumsi
makanan yang dijus.
Jus yang terbuat dari sayuran dan
buah-buahan ini sebenarnya
memang sehat, tapi tidak untuk
menggantikan waktu makan. Jus
tersebut hanya mengandung sedikit
karbohidrat, serat dan vitamin,
sehingga membuat tubuh
kekurangan protein dan energi.
0 Response to "Tiga Diet yang Terburuk di Tahun 2016"
Posting Komentar