Gaya, California - Facebook memiliki sejumlah saran untuk merek-merek dagang tentang bagaimana pesan-pesan pemasaran dapat mempengaruhi individu-individu yang baru saja putus cinta atau menjadi jomblo (single people).

Dalam sebuah postingan blog 3 Februari silam, penyedia jasa media sosial ini menguraikan kebiasaan orang-orang jomblo di dunia kenyataan dan di dunia maya serta tiga cara memanfaatkan hidup mereka yang sendu.


Tip pertama, usahakan selalu mobile seperti mereka. Orang jomblo dalam kondisi rapuh dan mencari sesuatu untuk menyibukkan pikiran sehingga hal ini memberi peluang yang sempurna bagi produsen meluncurkan beragam produk. Karena orang jombol banyak menghabiskan waktunya menggunakan beragam aplikasi, maka ponsel menjadi cara terbaik untuk menjangkau mereka.

Tip kedua, berempati terhadap mereka. Orang jomblo juga butuh diajak ngobrol layaknya bayi, sehingga tegaskan bahwa (perusahaan) Anda memahami penderitaan yang mereka rasakan. Katakan saja secara serius, “Saya memahami Anda.

Tip terakhir, tawarkan mereka pengalaman-pengalaman baru. Karena orang jomblo menyukai “beragam pengalaman” sehingga bijak menjual ide soal perjalanan atau hobi-hobi baru kepada mereka.

Apa lagi kearifan yang dimiliki Facebook? Tampaknya pria jomblo lebih emosional mengumbar masalah putusnya hubungan. “‘Penyembuhan,’ ‘detoks,’  dan ‘penderitaan’, ’ adalah sejumlah kata dan frase yang sering dinyatakan dalam postingan pria jomblo sebelum mereka menandai diri mereka sebagai single.

THE VERGE | HOTMA SIREGAR