Ustaz Felix Siauw mengatakan,
menjadi Islam bukan berarti
menjadi kearab-araban, sebab
menjadi kearab-araban belum
tentu Islam. Tapi ingat, Rasulullah
SAW itu orang Arab dan Alquran
diturunkan dalam bahasa Arab.
"Kita mencintai Islam, mencintai
Allah dan Rasulullah SAW,
mencintai Alquran, karenanya kita
juga mencintai bahasa Arab,
karena mustahil memahami agama
Islam tanpa bahasa Arab," kata
Felix Siauw di akun Instagram
pribadinya, Kamis (12/1).
Menjadi modern, kata dia, juga
tidak harus kebarat-baratan, sebab
Barat juga belum tentu modern.
Bagi Muslim, di mana ada hikmah,
termasuk sains dan iptek maka itu
boleh saja diadopsi.
"Kita tidak membenci Barat, yang
kita benci kezaliman, termasuk
bila itu yang melakukan adalah
barat. Kita mencintai Islam, juga
barat yang memeluk Islam, Islam
itu fair ," ujarnya.
Tapi yang jelas, ia melanjutkan,
menjadi Muslim berarti mengakui
Allah sebagai Dzat satu-satunya
yang layak disembah dan ditaati,
artinya? Baginya tak ada hukum
yang lebih layak dari hukum Allah.
Konsekuensinya? Semuanya ada
setelah Allah dan Rasul-Nya.
Apakah itu konstitusi, apakah itu
perundangan, bahkan itu hidup
manusia. Sebab, kita semua dari
dan kembali kepada Allah.
"Sebaliknya, bila ada yang
mengaku Muslim, tapi malah
menjadikan hukum Islam sebagai
masalah, sebagai ancaman. Kita
tanya, apakah Kitabullah dan
sunah masih jadi rujukanmu?"
"Ditanya agamanya, jawabnya
Islam, tapi hukum Islam tidak tahu,
ketaatan malah sulit, belajar juga
malas, tapi berkata atas dasar
Islam? Yang begini lebih pantas
diabaikan saja," ujarnya.
"Islam bukan Arab, sepakat,
apalagi Barat. Pertanyaannya,
kenapa justru dijadikan kiblat
untuk Islam? Supaya dikatakan
modern dan moderat? Maaf kami
tak termakan jebakan lama,"
katanya menegaskan.
Red: Bilal Ramadhan
0 Response to "Felix Siauw: Islam Bukan Arab, Apalagi Barat"
Posting Komentar