ZIARAH kubur termasuk ibadah yang
pada awalnya diharamkan, namun
kemudian dianjurkan dalam agama.
Pengharaman ziarah kubur
sebelumnya disebabkan para
sahabat masih baru saja
meninggalkan pola kepercayaan
jahiliyah, yang salah satu bentuknya
seringkali meminta-minta kepada
kuburan.
Padahal perbuatan itu termasuk
perbuatan syirik yang dosanya tidak
akan diampuni bila terbawa mati dan
belum bertobat. Termasuk kebiasaan
mereka mengkeramatkan kuburan
serta melakukan berbagai ritual
lainnya yang hukumnya haram.
Namun ketika para sahabat sudah
lebih kental keimanannya, lebih
dewasa cara berpikirnya serta sudah
tidak ingat lagi masa lalunya tentang
ritual aneh-aneh terhadap kuburan,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun membolehkan mereka
berziarah kubur. Dalam hal ini,
beliau bersabda:
Dari Buraidah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Dahulu aku larang kalian
untuk berziarah kubur, sekarang
silahkan berziarah." (HR Musim)
Dalam riwayat yang lain: Siapa yang
ingin berziarah kubur, hendaklah
berziarah. Karena berziarah kubur
itu mengingatkan akhirat. Ketika
kemudian ziarah kubur dibolehkan
bahkan dianjurkan, maka tujuannya
ada dua, yaitu:
1. Sebagai Sarana Zikrul Maut
(Mengingat Kematian)
Setiap muslim harus sering-sering
mengingat-ingat kematian. Sebab
semua kehidupan ini akan berujung
kepada kematian. Dan kematian itu
pasti akan datang, cepat atau
lambat. Dengan mengingat mati,
maka orang-orang akan merasa
takut kepada Allah, takut atas dosa-
dosa serta tidak berani melanggar
larangan agama. Dengan mengingat
mati, seseorang akan hidup dengan
cara yang lurus, istiqamah, tidak
mau bikin masalah dengan orang
lain, jujur, bersih, menjaga diri dari
perbuatan haram, tidak selalu
mengejar kekayaan duniawi, atau
kebesaran nama, atau kebanggaan.
Bahkan manusia akan semakin
rukun terhadap sesama, saling
tolong dan saling menjaga.
Mengingat mati adalah sebuah obat
sekaligus solusi jitu buat jiwa-jiwa
yang susah diberi pelajaran. Buat
mereka yang masih suka membandel
dan tidak pernah mau menerima
nasihat. Maka berkunjung ke
kuburan, seharusnya bisa membuat
seseorang segera berpikir bahwa
dirinya akan masuk ke dalam liang
sempit itu suatu hari nanti. Dia
harus mempertanggung-jawabkan
semua perbuatannya sendirian, tidak
ada penolong, tidak ada asisten,
tidak ada pembela. Karena itulah
Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada akhirnya
menganjukan para sahabat berziarah
kubur.
2. Mendoakan Ahli Kubur<
Selain itu berziarah kubur bertujuan
untuk mendoakan ahli kubur, agar
diringankan siksanya atau
ditambahkan kenikmatannya di alam
barzakh. Tidak ada perbedaan
pendapat di kalangan ulama tentang
kesunahan mendoakan orang yang
sudah wafat. Dan bahwa doa itu bisa
sampai kepada mereka serta
berpengaruh atas nasib yang mereka
alami. Tidak hanya doa dari
anaknya, tapi dari siapa saja yang
mendoakan. Dan salah satu
hujjahnya adalah adanya syariat
salat jenazah, yang intinya juga
mendoakan jenazah tersebut. Salat
dan doa itu akan sampai kepada
jenazah di alam barzakhnya. Dan
salat jenazah itu bukan hanya buat
anak-anak almarhum saja, tetapi
disunahkan kepada seluruh manusia,
kenal atau tidak kenal, saudara atau
bukan. Dan Seluruh ulama sepakat
dengan hal ini.
Khilaf dalam Masalah Pengiriman
Pahala
Yang seringkali diperdebatkan bukan
masalah mendoakan orang mati,
tetapi masalah pengiriman pahala
ibadah orang yang masih hidup
untuk di'transfer' kepada orang yang
sudah mati. Sebagian ulama
menyatakan bahwa pahala yang
didapat seseorang dari Allah Ta'ala
karena dia melakukan suatu
perbuatan baik, tidak bisa dipindah-
pindahkan ke orang lain. Sebagian
lagi membedakan antara pahala yang
bersifat ibadah maliyah (terkait
dengan harta) dengan yang bukan.
Mereka mengatakan kalau ibadahnya
bersifat maliyah, pahala bisa
dipindah-pindakan kepada orang
lain.
Dan ulama lainnya mengatakan
bahwa segala bentuk ibadah apapun,
baik maliyah atau bukan, semua bisa
dipindahkan kepada orang lain.
Dengan adanya perbedaan pendapat
di atas, maka urusan membaca
Alquran dengan niat pahala
dikirimkan kepada jenazah yang
sudah wafat, otomatis menjadi
masalah khilafiyah di kalangan para
ulama. Sebagian mereka
mengatakan tidak ada gunanya baca
yasin, zikir dan tahlil bila diniatkan
agar pahalanya bisa disampaikan
kepada orang meninggal. Karena
pahala tidak bisa ditransfer.
Sedangkan yang lainnya mengatakan
bisa disampaikan. Karena pahala
adalah hak setiap orang, maka tiap
orang berhak untuk memberikannya
kepada siapa saja yang
dikehendakinya.
Waktu dan Cara Ziarah Kubur
Dari segi waktu, tidak ada perintah
khusus untuk berziarah kubur di
bulan tertentu. Kebiasaan
masyarakat berziarah kubur pada
saat menjelang datangnya bulan
Ramadan jelas tidak ada dasar
syariatnya. Sebab baik nabi
shallallahu 'alaihi wasallam maupun
salafush-shalih tidak pernah
menyebut-nyebut hal itu. Kalau
ziarah kubur menjelang Ramadan
diyakini sebagai sebuah ritual yang
bersifat kewajiban baku, maka hal
itu menjadi sebuah bid'ah yang
diada-adakan.
Demikian juga pada hari raya Idul
Fitri, kebiasaan sebagian
masyarakat justru berziarah kubur.
Padahal momen Idul Fitri seharusnya
untuk bersenang-senang. Sampai
puasa pun diharamkan. Lalu
mengapa justru di saat berbahagia
seperti itu malah datang berziarah
ke kuburan? Ini termasuk 'keanehan'
umat kita yang sudah berjalan turun-
temurun, tidak tahu siapa yang
memulainya, yang jelas ciri khasnya
adalah ikut-ikutan tanpa dasar dan
tanpa ilmu. Termasuk di antara
bentuk ikut-ikutan yang tidak ada
dasarnya adalah ritual tabur bunga
di kuburan, berpakaian hitam-hitam,
termasuk berkacamata hitam.
Termasuk larangan wanita haid
masuk ke areal kuburan.
Di antara doa ketika berziarah kubur
adalah hadis berikut ini: Dari
Buraidah berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam
mengajarkan mereka bila pergi ke
kuburan: Salam kepada kalian wahai
ahli kubur dari kalangan mukminin
dan muslimin. Dan insyaallah kami
akan menyusul. Aku meminta
al-'afiyah kepada Allah untuk kami
dan kalian." (HR Muslim)
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Baca Juga
Siapa Bilang Wanita Haid Dilarang Ziarah Kubur?
0 Response to "Ini Cara Ziarah Kubur Agar Tidak Syirik"
Posting Komentar