Akibat badai fitnah, hidup seseorang bisa sengsara.
Rasulullah SAW memberikan
peringatan keras kepada umat
Muslim akan bahaya memfitnah
kehormatan seseorang dan
mengungkapkan kesalahan-
kesalahan mereka tanpa bukti
kuat.
Nabi SAW lantas mengingatkan
orang yang melakukan hal-hal itu
dengan ringan (maka kesalahan-
kesalahan) dirinya akan
ditampakkan. Bahkan meski ia
bersembunyi di tempat paling
tersembunyi sekalipun.
Oleh karena itu, Dr Muhammad al-
Hasyimi berpendapat, Muslim
sejati hendaknya memperhatikan
sabda Nabi SAW ketika beliau
ditanya, ''Siapakah Muslim yang
terbaik ya Rasulullah?'' Beliau
menjawab, ''Seseorang yang
selamat dari lidah dan
tangannya.'' (Muttafaq'alaih)
Umat dianjurkan memerangi
pergunjingan. Ia melindungi
saudara Muslimnya yang tidak
hadir, ketika ada fitnah yang
membicarakannya. Ini sesuai
petunjuk Nabi SAW agar umat
melindungi kehormatan
saudaranya dari fitnah, dan Allah
SWT akan melindunginya dari api
neraka.
Adapun dalam pandangan Syekh
Yusuf al-Qardhawi, orang yang
difitnah atau dituduh dengan
semena-mena, bisa membela diri.
Ia mempunyai hak untuk
meneriakkan kebenaran, bahkan
Allah SWT membolehkan baginya
hal yang tidak dibolehkan bagi
orang lain, demi menjaga
posisinya dalam masyarakat dan
membela kehormatannya.
Lebih jauh, Dr Muhammad,
mengatakan, kelemahan-
kelemahan manusia tidak akan
hilang dengan mengungkapkan
kesalahan-kesalahan orang,
namun dengan menjelaskan hal-
hal ini kepada mereka dengan cara
yang lebih baik, menganjurkan
ketaatan, dan melarang perbuatan
salah.
Semua dilakukan tanpa kekerasan
dan konfrontatif. ''Sebuah
pendekatan yang lembut dan
melembutkan hati sekaligus
membukakan pikiran.''
0 Response to "Rasulullah Ingatkan Bahaya Fitnah"
Posting Komentar