Jumat, 06 Januari 2017
News
Imam Besar Istiqlal: Jangan Pandang Enteng Hoax
Imam Besar Masjid Istiqlal
Nasarudin Umar (kanan) bersama
Ketua DP MUI Din Syamsuddin
saat menghadiri Rapat Pleno ke-7
Dewan Pertimbangan MUI di
Jakarta, Rabu (20/4).(Republika/
Wihdan)
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof.
Dr. KH Nasaruddin Umar menilai
berita bohong atau lebih populer
disebut hoax tidak bisa lagi
dipandang enteng karena jika
penggunaannya di media sosial
dibiarkan dapat menghancurkan
suatu negara.
Hoax yang dalam arti umum dapat
dimaknai sebagai berita atau
informasi bohong dengan maksud
mengakali pembaca/pendengar
untuk mempercayainya,
sesungguhnya merupakan fitnah,
kata Nasaruddin Umar kepada
Antara seusai menyampaikan
khatib Jumat di Masjid Istiqlal
Jakarta.
"Jelas saja informasi berisi
kebohongan tentu mengandung
fitnah. Kita tahu, fitnah itu lebih
kejam daripada pembunuhan. Dari
sisi negara, jelas saja fitnah atau
hoax itu bisa menghancurkan
suatu negara," katanya.
Penggunaan media sosial, bagi
siapa pun pelakunya, hendaknya
dilakukan dengan bijaksana.
Hindari menyampaikan informasi
berisi fitnah. Karena itu ia
menyambut gembira jika
pemerintah mengatur penggunaan
media sosial tanpa harus
merugikan kemerdekaan
menyatakan pendapat atau
berekspresi.
Namun di sisi lain ia pun berharap
pemerintah pun tidak lantas buru-
buru membredel situs Islam yang
produktif. Jangan dibredel media
sosial berisi informasi penting dan
bermanfaat bagi umat. Namun jika
menyesatkan dan berisi kebencian,
bisa saja hal itu dilakukan.
"Jika ada laporan dari warga
tentang media sosial berisi fitnah,
harus cermat ditangani," ujarnya.
Red: Agung Sasongko
Source: Antara
0 Response to "Imam Besar Istiqlal: Jangan Pandang Enteng Hoax"
Posting Komentar