Rasulullah SAW merupakan
sosok manusia paling sempurna
keimanannya kepada Allah SWT.
Sama seperti manusia lainnya,
ternyata kehidupan Rasulullah
juga pernah diwarnai
kebahagiaan, keceriaan juga
kesedihan dan air mata. Namun
tangisan tersebut tentu saja
karena sebab yang jelas.
Beliau pernah menangis terisak-
isak ketika sedang
melaksanakan shalat malam.
Bahkan Rasulullah SAW juga
pernah jatuh pingsan dan
menangis setelah mendengar
kisah mengenai neraka. Tentu
saja tangisan tersebut begitu
memilukan hati siapapun yang
mendengarnya.
Namun ternyata, Rasulullah juga
pernah menangis untuk seorang
lelaki. Bahkan tangisan Beliau
tersebut mampu
menggoncangkan Arasy
‘Singgahsana Allah SWT’. Untuk
siapakah tangisan Rasulullah
ini? Sehingga begitu
istimewanya lelaki tersebut.
Berikut kisah selengkapnya.
Kisah ini bermula ketika
Rasulullah SAW tengah
melakukan Thawaf untuk
mengelilingi Ka’bah. Ketika itu,
beliau melihat ada seorang
lelaki yang juga melaksanakan
hal serupa sembari berdzikir.
Zikir tersebut berbunyi “Ya
Karim! Ya Karim”
Demikianlah lelaki yang berada
di depan Rasulullah itu
mengucapkan zikirnya.
Mendengar zikir tersebut,
Rasulullah kemudian
mengucapkann lafadz ‘Ya Karim!
Ya Karim! dan terus mengikuti si
pria yang ada di depannya tadi.
Merasa yang yang
membuntutinya dari belakang, si
pria tadi pun merasa terheran.
Akhirnya ia menepi ke sudut
Ka’bah dan melanjutkan
zikirnya. Namun meskipun
demikian, ternyata Rasulullah
tidak berhenti menirukan lafadz
yang diucapkan oleh pria
tersebut.
Akhirnya pria merasa bahwa
dirinya tengah diperolok-olok
orang yang tidak dikenalnya
tersebut. Ketika menengok ke
belakang, didapatinyalah sosok
pria tampan dan rupawan yang
belum pernah dijumpainya.
Kemudian dirinya berkata,
“Wahai orang tampan, apakah
engkau ini sengaja memperolok-
olokku karena aku ini orang Arab
Badui. Kalaulah bukan karena
ketampananmu dan
kegagahanmu, pasti engkau
akan aku adukan kepada
kekasihku, Muhammad
Rasulullah SAW”.
Mendengar hal tersebut,
membuat Rasulullah SAW
tersenyum lantas bertanya,
“Tidaklah engkau mengenaliku
wahai orang Arab?” Si lelaki
Arab menjawab, “Belum”.
Kemudian Rasulullah bertanya
kembali, “Jadi bagaimana kau
bisa beriman kepadanya?”
“Saya percaya dengan mantap
atas kenabiannya, sekalipun
saya belum pernah melihatnya,
dan membenarkan perutusannya
sekalipun saya belum pernah
bertemu dengannya”. Ujar si
Arab Badui tadi.
Setelah mendengar pernyataan
tersebut, Rasulullah SAW
berkata “Wahai orang Arab,
Akulah Nabimu di dunia dan
penolongmu nanti di akhirat”.
Mendengar ucapan tersebut, si
orang Arab merasa terkejut
sekaligus tidak percaya dengan
apa yang ia dengar dan
saksikan, hingga membuatnya
bertanya sekali lagi.
“Tuan ini Muhammad?”
“Ya”
Setelah mendapat kepastian
bahwa pria nan tampan yang
berada di hadapannya itu adalah
Nabi Muhammad, maka
menunduklah si pria tadi
sekaligus mencium kedua kaki
Rasulullah. Seketika Rasulullah
menarik dan membangunkan
pria Arab tadi seraya berkata,
Nabi pun kemudian berkata,
"Wahai orang Arab, janganlah
engkau perlakukan aku seperti
itu, perbuatan semacam itu
biasanya dilakukan oleh seorang
hamba sahaya kepada tuannya.
Ketauhilah kalau aku diutus
Allah bukan untuk menjadi
seorang yang takabur dan minta
dihormati melainkan untuk
membawa berita gembira".
Pada saat itu, Malaikat Jibril
turun ke bumi dan menemui
Rasululllah SAW seraya
memberitahu berita, "Ya
Muhammad ! Tuhan
mengucapkan salam kepadamu
dan berkata, 'Katakanlah kepada
orang Arab itu supaya dia tidak
terpesona dengan belas kasihan
Allah. Ketauhilah bahwa Allah
akan menghisabnya di hari
Mahsyar nanti, akan menimbang
semua amalannya baik yang
kecil maupun yang besar".
Setelah mengatakan hal
tersebut, Jibril pun pergi lagi ke
langit.
Orang arab itu kemudian
berkata.
"Demi keagungan serta
kemuliaan Tuhan, jika Tuhan
akan membuat perhitungan atas
amalan hamba, maka hamba pun
akan membuat perhitungan
dengannya!"
Rasulullah SAW terkejut
mendengar perkataan orang Arab
tadi, dirinya merasa heran.
Keheranan tersebut muncul
karena sekilas si orang Arab
tersebut seperti menantang
Tuhan. Kemudian beliau pun
memastikan.
"Apakah yang engkau akan
perhitungkan dengan Tuhan?"
Orang Badwi itu kemudian
berkata, "Jika Tuhan akan
memperhitungkan dosa-dosa
hamba, maka akupun akan
memperhitungkan betapa
besarnya maghfirahNya. Jika
dia memperhitungkan
kemaksiatanku, maka aku akan
memperhitungkan betapa
keluasan pengampunanNya. Dan
jika Tuhan memperhitungkan
kekikiranku, maka aku akan
memperhitungkan pula betapa
Dia sangat Dermawan".
Mendengar ucapan tersebut
membuat Rasulullah menangis.
Beliau merasa sangat setuju
dengan apa yang dikatakan oleh
orang Badwi tadi. Tangisan itu
semakin menjadi hingga air
mata Rasulullah membahasi
janggutnya. Setelah itu, turunlah
Jibril ke bumi seraya berkata.
"Ya Muhammad, Tuhan as-
salam menyampaikan salam
kepadamu, dan berkata :
Berhentilah engkau dari
menangis! Sesungguhnya karena
tangisanmu, penjaga Arasy lupa
dari bacaan tasbih dan
tahmidnya, sehingga ia
bergoncang. Katakanlah kepada
temanmu itu, bahwa Allah tidak
akan menghisab dirinya, juga
tidak akan memperhitungkan
kemaksiatannya. Allah sudah
mengampuni semua
kesalahnnya dan ia akan
menjadi temanmu di surga nanti"
Demikianlah kisah mengenai
Arasy yang bergoncang karena
tangisan Rasulullah SAW untuk
seorang pria Arab yang tengah
melakukan thawaf di Ka’bah.
Sungguh mulia hati dan
pemikiran si pria tadi hingga
membuat Rasululah menangis
haru.
0 Response to "Tangisan Rasulullah untuk Pria Ini Mampu Guncangkan Arsy"
Posting Komentar